Agar Rezeki Penuh Berkah (2)

Pada pada hari ini insyaAllah akan kami lanjutkan pembahasan tentang beberapa hal yang bisa membuat rezeki yang Allah ta’ala karuniakan kepada kita bertambah berkah. Selain beberapa hal yang sudah kami sebutkan sebelumnya, maka beberapa hal berikut perlu kita lakukan.

Keenam, menyambung silaturahmi. Maknanya adalah kita menjaga persaudaraan yang selama ini sudah kita bangun, utamanya kepada mereka yang mempunyai hubungan rahim dengan kita. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ سَرَّه أن يبسط له في رزقه، وأن ينسأ له في أثره؛ فليصل رحمه

Barang siapa yang senang dilapangkan rizkinya, dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjaga silaturahmi (HR. Bukhari)

Ketujuh, memperbanyak sedekah. Dalam hal ini, tentu sebagai seorang muslim kita harus ikhlas dalam amalan kita. Tidak meniatkan sedekah yang kita berikan agar Allah ta’ala tambahkan rezeki kepada kita, melainkan hanya untuk mencari wajah Allah ta’ala semata.

Jika niat kita salah, bisa jadi Allah ta’ala tetap menambah rezeki yang diberikan kepada kita, tetapi dengannya kita tidak mendapatkan pahala. Janji Allah ta’ala sudah pasti bahwa siapapun yang bersedekah, maka niscaya Allah akan melipatgandakan balasan dengan perkara yang lebih baik. Allah ta’ala berfirman,

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِين

Tidaklah kalian menginfakkan sesuatu kecuali Allah akan melibatgandakannya karena sesungguhnya Allahlah yang paling baik memberikan rezeki (Q.S.Saba’: 39)

Kedelapan, melaksanakan haji dan umrah. Orang yang melaksanakan haji dan umrah karena Allah ta’ala mendapakan jaminan untuk tidak dijadikan hidupnya dalam keadaan fakir. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

تابعوا بين الحج والعمرة، فإنهما ينفيان الفقر والذنوب كما ينفي الكير خبث الحديد

Ikutilah antara haji dan umrah, karena sesungguhnya pada keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana bara abi menghilangkan karat pada besi (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu, jika kita sudah mempunyai kelapangan rezeki, dibandingkan sibuk dengan mengejar dunia dan mengumpulkan harta, lebih utama kita gunakan untuk melaksanakan haji dan umrah. InsyaAllah urusan dunia pun akan Allah ta’ala mudahkan.

Kesembilan, hendaknya menyegerahkan pernikahan bagi yang sudah mampu. Hal ini seringkali menjadi kendala banyak orang di masa sekarang. Mereka mengira bahwa mampu maknanya bahwa mereka sudah punya pekerjaan tetap, punya kenderaan, punya rumah, dan seterusnya yang berkaitan dengan kemapanan hidup.

Padahal jika mampu dimaknai dalam artian seperti ini, maka niscaya sedikit orang yang benar-benar siap untuk menikah. Mampu di sini selain secara fisik, cukuplah dari arti mampu untuk tetap bekerja. InsyaAllah bagi mereka yang punya komitmen melakukan pernikahan karena ibadah kepada Allah ta’ala, pintu rezeki pun akan dimudahkan dari berbagai jalan. Allah ta’ala berfirman,

إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيم

Jika mereka miskin, maka Allah yang akan mengayakan mereka dengan keutamaannya, sungguh Allah itu maha luas kasih sayang-Nya dan maha mengetahui.(Q.S.Annur: 32)

Dengan janji Allah ta’ala seperti ini, Umar bin Khattab radiyallahu ‘anhu mengatakan sungguh ajaib mereka yang tidak yakin dengan datangnya rezeki dari pernikahan.

Kesepuluh, memperbanyak doa kepada Allah ta’ala. Sebagaimana kita semua mengetahui, doa itu adalah senjata seorang mukmin. Baginya setelah melakukan usaha maksimal, ada keyakinan bahwa Allah ta’ala akan memberikan yang terbaik untuknya.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan kepada Abi Amamah radiyallahu ‘anhu,

ألا أعلمك كلمات إذا قلتهن أذهب الله همك وقضى دينك؟قال: بلى يا رسول الله، قال: “قل إذا أصبحت وأمسيت: اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن، وأعوذ بك من العجز والكسل، وأعوذ بك من الجبن والبخل، وأعوذ بك من غلبة الدين وقهر الرجال” قَالَ: فَفَعَلْتُ ذَلِكَ، فَأَذْهَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَمِّي، وَقَضَى عَنِّي دَيْنِي

Maukah engkau aku ajarkan beberapa kalimat yang jika engkau mengucapkannya maka Allah akan menghilangkan semua kegusaranmu dan menghilangkan hutangmu. Ia berkata tentu wahai Rasulullah. Kemudian Rasullah mengatakan, katakanlah jika pagi dan sore, Ya Allah aku berlindung pada-Mu dari gusar dan sedih, aku berlindung pada- Mu dari sifat lemah dan malas. Aku memohon kepada-Mu perlindungan dari sifat pengecut dan bakhil, aku mohon perlindunganmu dari utang dan orang yang sewenang-wenang. Kemudian Abi Amamah mengatakan, aku pun melakukan yang demikian dan Allah pun menghilangkan semua kesedihanku, dan Allah menghilangkan hutangku – bisa bayar – (HR Abu Daud)

Terakhir, banyak bersyukur atas nikmat yang telah Allah ta’ala karuniakan kepada kita. Sebagai seorang muslim, dalam urusan dunia kita perlu melihat orang-orang yang berada di bawah kita, sementara dalam perkara akhirat kita perlu melihat orang yang lebih baik dari kita.

Dengan sikap seperti ini, insyaAllah Allah pun akan melipatgandakan rezeki-Nya. Allah ta’ala berfirman,

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيد

Jika engkau bersyukur maka Aku tambah nikmat untukmu, tetapi jika engkau kufur maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih (Q.S. Ibrahim: 7)

Akhirnya, kita berdoa kepada Allah ta’ala semoga Allah ta’ala senantiasa menambahkan keberkahan dari rezeki yang diberikan-Nya kepada kita semua. Aamin.

 

Malang, 15 Februari 2015

Akhukum Fillah, Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response