Agar Rezeki Penuh Berkah

Sebelumnya telah dibahas tentang pentingnya mengejar keberkahan rezeki yg kita dapatkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini akan disampaikan beberapa hal yang membuat keberkahan rezeki kita semakin bertambah. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, membenarkan dan memperkuat tauhid kepada Allah ta’ala. Semakin mantap tauhid kita niscaya akan semakin bertambah pula keberkahan rezeki yang kita dapatkan. Allah ta’ala berfirman,

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُون

Jika penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, maka Kami bukakan bagi mereka keberkahan dari langit dan bumi. Namun mereka mendustakan sehingga kami berikan balasan atas apa yang mereka lakukan (Q.S. Al A’raf:96)

Kedua, menjaga sholat dan mengajak keluarga kita bersabar untuk senantiasa menegakkannya. Sebagai amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah ta’ala dan menentukan amalan selainnya, sholat memberikan pengaruh besar terhadap keberkahan rezeki mereka yang menjaga atau melalaikannya.

Semakin bagus sholat kita niscaya berbagai urusan akan dimudahkan oleh Allah ta’ala dan memberikan ketenangan batin. Sebaliknya, mereka yang tidak menjaga sholatnya niscaya urusannya pun akan diceraiberaikan oleh Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى

Perintahkanlah keluargamu untuk sholat dan bersabarlah atasnya. Kami tidak memintamu rezeki tetapi Kamilah yang memberimu rezeki. Dan balasan yang baik untuk orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Thoha:132)

Ketiga, semakin menambah ketakwaan kepada Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً *وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ

Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya dikeluarkan dari semua masalah yang dihadapi dan diberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka (Q.S. Tholaq: 2-3)

Keempat, rezeki akan semakin berkah dengan banyak beristighfar kepada Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً* يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَاراً* وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَاراً

Maka aku katakan, mohon ampunlah pada Rabb kalian karena Ia maha pengampun. Yang mengirimkan dari langit untuk kalian hujan yang lebat. Yang memberikan pada kalian harta dan anak-anak. Yang menjadikan untuk kalian kebun-kebun dan sungai (Q.S. Nuh:10-12)

Dari ayat ini juga bisa terlihat bahwa perkara yang menghalangi datangnya rezeki dan keberkahannya adalah dosa yang kita lakukan. Karenanya kota diperintah oleh Allah ta’ala dan Rasul-Nya untuk banyak beristighfar dalam berbagai keadaan. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wssallam bersabda,

مَن أكثر الاستغفار جعل الله له من كل همَّ فرجاً، ومن كل ضيق مخرجاً، ورزقه من حيث لا يحتسب

Siapa yang memperbanyak istighfar maka Allah akan menjadikan pada cita-citanya jalan (untuk mencapainya), dari semua kesempitannya jalan keluar, dan Allah akan memberikan rezeki padanya dari arah yang tidak disangka-sangka (H.R.Ahmad)

Kelima, tawakal kepada Allah ta’ala. Setelah melakukan upaya syar’i maksimal, kota diperintahkan untuk menyerahkan semua urusan hanya kepada Allah ta’ala semata.

Kita meyakini bahwa kewajiban kita hanya melakukan yang terbaik sementara hasil adalah prerogatif Allah. InsyaAllah dengan mindset begini, Allah ta’ala akan mencukupkan semua urusan dan kebutuhan kita. Allah ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُه

Barang siapa yang bertawakal pada Allah niscaya Allah yang akan mencukupkannya (Q.S. Tholaq:3)

Dalam suayu hadits, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

لو أنكم توكلون على الله حق توكله لرزقكم كما يرزق الطير، تغدو خماصاً، وتروح بطانا

Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberikan kepada kalian rezeki seperti halnya burung. Peri pagi dalam keadaan perut kosong dan pulang sorenya dalam keadaan kenyang (H.R. Tirmidzi)

Sementara kami cukupkan di sini. Lanjutannya insyaAllah akan kami sampaikan kemudian. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Aamin.

Pujon, perjalanan menuju Malang, 13 Februari 2016

Akhukum fillah, Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response