Engkau Sudah Dewasa

Layaknya ucapan ini disampaikan seorang bijak kepada pelajar. Orang tua kepada anak.

Mereka menasehatkan agar terdapat karakter sebagai seorang yang mandiri, cara bergaul, cara berfikir dan seterusnya yang cukup matang dan terhindar dari tindakan emosional. Ada ketenanganan. Jiwa mengingat kebenaran. Batin pun terasa kuat.

Namun memang bukan hak mudah untuk dapat bersikap layaknya orang dewasa.  Ada banyak hal yang harus direnungkan agar segala tindakan tidak mengada – ada.

Tanpa berfikir ia akan bersikap dan bertindak dewasa. Itulah yang dinamakan karakter.  Dibutuhkan proses panjang dan kerja keras untuk memilikinya.

Waktu bukan jaminan mutlak kedewasaan. Ada banyak orang berusia tetapi tidak cukup dewasa. Sebaliknya, banyak kedewasaan yang melewati umurnya.

Seorang anak belasan tahun dapat saja menghadapi setiap persoalannya dengan baik. Semua tergantung dengan seberapa dalam tingkat pemahaman seseorang terhadap kedewasaan tersebut.

Dalam hal ini, maka seorang yang sudah menginjak usia 20 ke atas secara usia sebenarnya sudah cukup dewasa. Kenyataannya, banyak yang masih belum mempunyai karakter sebagai seorang yang dewasa.

Kemandirian diri belum terbentuk. Persoalan sederhana dalam diri pun masih membutuhkan orang lain  sebagai penengah. Rupanya ada yang salah dalam membangun kepribadian mereka.

Sistem pendidikan yang lebih fokus kepada pembelajaran dengan melupakan konsep pendidikan mempunyai peran besar. Anak didik hanya dituntut untuk menghadapi persoalan berulang yang lebih bersifat teoritis. Amat jarang mereka dibenturkan kepada realita.

Ketika waktu itu tiba mereka menjadi orang yang gagap. Semua yang mereka dapatkan belum cukup teruji. Belum lagi dengan alasan sifat lupa manusia yang menjadikan mereka ketika sudah berusia, justu meragukan tentang apa yang telah mereka dapatkan dan mereka lakukan.

Mungkin sulit melakukan perubahan dalam sistem yang kompleks tersebut. Pendidikan keluarga menjadi alternatif penting. Bahkan hampir sebagian besar masa produktif anak dalam membentuk kepribadiannya terpengaruh oleh keluarga, baik secara langsung maupun tidak. Latar belakang keadaan mereka akan melekat dalam emosi.

Sudah saatnya para orang tua merenungkan kembali hal ini. Mereka dituntut untuk sangat aktif dalam mempersiapkan kematangan jiwa anaknya. Mereka tidak boleh sepenuhnya menyerahkan pendidikan hanya kepada sebuah lembaga.

Mereka dituntut untuk sangat aktif dalam mempersiapkan kematangan jiwa anaknya.

Satu hal penting yang hendaknya dilakukan orang tua selain kontrol dan komunikasi aktif adalah dengan mengatakan kepada anak, engkau sudah dewasa!!!

Bandung, 28 juni 2005

Leave a Response