Islam dan Terorisme

Pada pagi hari ini, di sela-sela persiapan untuk ujian semester, kami menyempatkan membaca artikel Bhilal Philips, seorang mu’alaf yang kemudian begitu gigih berjuang untuk Islam. Beliau kuliah di Universitas Islam Madinah, dan dan mendirikan online Islamic university, disamping berdakwah dengan berbagai media lainnya.

Kami akan menterjemahkan artikel beliau yang berjudul Islam dan terrorism. Suatu topik yang sekarang ini kembali menjadi isu hangat dalam politik Indonesia. Dalam artikelnya beliau menulis,

Islam disebarkan dengan pedang, suatu image bagaimana Islam disebarkan oleh bangsa arab yang mengendari onta di padang pasir dengan Al-quran di satu tangan dan pedang di tangan yang lainnya sebagai tawaran apakah memilih Islam atau kehilangan kepala.

1. Sebagaimana disebutkan dalam Alquran bahwa memaksakan orang lain untuk masuk ke dalam Islam di larang (tidak ada paksaan dalam agama,pent). Islam tidak disebarkan dengan pedang. Memang benar ada konfrontasi militer antara Negara Islam dengan kekuatan Romawi dan Persia. Akan tetapi ketika wilayah tadi dikuasai oleh kaum muslim, maka masyarakat bebas memilih keyakinan pribadi mereka (mau masuk Islam atau tetap dengan agama awal mereka.pent).

Buktinya pada saat Islam berkuasa di Mesir, Palestine, dan Libanon dari abad ke 8, cukup banyak dari komunitas Kristen yang tetap eksis bahkan sampai akhir abad ke-13.  Ketika Islam berkuasa selama 700 tahun di Spanyol dan 1000 tahun di India, buktinya tidak terjadi perpindahan agama ke Islam dari para penduduk secara ekstrim.

2. Negara berpenduduk Islam terbesar di dunia sekarang adalah Indonesia, yang berpenduduk lebih dari 200 juta (sekarang sekitar 240 juta, pent) tidak pernah menemukan adanya tentara muslim. Islam tersebar di sana, di Malaysia dan Filifina melalui perdagangan.

Demikian juga bagaimana Islam tersebar di Negara-negara Afrika barat, seperti Nigeria, Ghana, Sinegal, Chad, dan Nigeria. Juga di akhir-ahir ini, Islam berkembang sangat pesat di Amerika dimana rata-rata 300-500 orang Amerika masuk Islam setiap hari. Semua terjadi tanpa adanya tentara bahkan missionaries (dakwah yang dilakukan terhadap masyarakat lain yang sudah punya agama.pent).

Terrorism

Terrorisme di definisikan oleh pemerintah Amerika sebagai ancaman atau penggunaan kekerasan untuk meraih kepentingan politik yang dilakukan oleh individu atau kelompok, bisa juga dengan menjadi oposisi terhadap otoritas pemerintah, ketika aksi tersebut bertujuan membuat shock, atraktif, atau mengintimidasi kelompok target yang lebih luas dari sekedar jumlah korban yang jatuh. (artinya bahwa membunuh bukanlah target utama tindakan terorisme, tetapi sekedar membuat kepanikan di tengah masyarakat agar kepentingan mereka diartikulasi dan diagregasi,pent).

Dan sebenarnya definisi yang umum ini termasuk semua jenis perang kemerdekaan dari Amerika dan revolusi Francis. Aspek dan gambaran paling jelek dan umum dari terrorisme adalah tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap masyarakat sipil (bukan militer, dalam keadaan perang, pent).

1. Negara Israel adalah contoh terkini pendirian Negara dengan tindakan terrorisme. Negara ini didirikan oleh kelompok teroris yahudi, sering dikenal stern gang.

2. Penggunaan istilah “teroris muslim” digunakan untuk melabeli Islam sebagai agama terroris, meskipun hal ini tidak lebih dari kebohongan yang sangat politis dan tidak adil. Ketika IRA melakukan serangan bom, mereka tidak dilabeli “teroris katolik” bahkan konflik tersebut terjadi antara katolik Irlandia dan protestan Irlandia utara. Demikian juga ketika Timothu McVeigh meledakan pusat CIA di kota Oklahoma tahun 1995 dan menewaSKAN 168 orang, tidak tidak dilabeli sebagai terrorist Kristen, meskipun dia seorang Kristen dan terroris.

Berbeda halnya dngan “teroris muslim” mereka berikan label tersebut kepada PLO yang sebenarnya disana ada orang muslim, Kristen dan komunis. Padahal PLO itu sama sekali bukan organisasi muslim. Gerakan ini merupakan organisasi nasionalis yang berjuang untuk mendirikan Negara sekuler Palestine.

3. Wajah terorisme dapat dilihat dari gerakan ekstremis di Mesir. Jama’ah Islamia dan gerakan jihad menyediakan tentara yang menyerang militer mesir dan menewaskan 1.200 orang pada tahun 1992 sampai 1997, tetapi gagal untuk menjatuhkan rezim sekuler Husni Mubarak.

Jama’ah Islamiah mengklaim bertanggungjawab terhadap semua serangan tersebut. Tindakan seperti ini tentu saja mendapat kecaman dari para ulama ternama di dunia internasional sebagaimana juga ulama-ulama mesir.

4. Kasus Aljazaer kondisinya lebih kompleks. Meskipun demikian bisa dikatakan, FIS- yang dieliminer dari kemenangannya dalam pemilu oleh militer Aljazaer- telah mengumumkan untuk tidak melakukan tindakan kekerasan, tetapi nyatanya masih banyak masyarakat sipil yang terbunuh.

Dari awal FIS telah menyatakan bahwa pembunuhan terhadap masyarakat sipil dilakukan oleh GIA, sebuah organisasi rahasia yang dibentuk oleh pemerintah untuk mendiskreditkan FIS agar teralienasi (tersingkirkan, pent) dari dukungan massa.

5. Islam menentang berbagai macam tindakan kekerasan. Alquran dengan jelas menyatakan, “barang siapa yang membunuh satu nyawa tanpa kebenaran, sama halnya dengan membunuh semua manusia (32:5). Juga ada banyak aturan yang cukup ketat ketika perang dalam Islam.

Rasulullah Muhammad salallahu ‘alaihi wassalam melarang membunuh wanita, anak-anak, orang-orang tua, dan merusak tempat ibadah (ex.gereja), ladang, dll. Tentu saja jika wanita, anak-anak dan orang tua tadi juga terlibat dalam perang dan menembakkan senjata, mereka juga boleh dibunuh sebagai bentuk pertahanan diri.

Jihad
Jihad sering diterjemahkan oleh media barat sebagai “perang suci” sebagai kesalapahaman prinsip yang sangat serius terhadap Islam. Tidak ada istilah “perang suci” dalam bahasa arab. Perang bukanlah sesuatu yang suci.

1. Arti jihad adalah ‘sungguh-sungguh’ atau ‘berjuang’. Istilah ini digunakan dalam Islam untuk menyebut berbagai usaha yang dilakukan oleh orang-orang beriman. Bersungguh-sungguh untuk senantiasa taat kepada Allah dan rasul lebih utama dari mencintai seseorang, kekayaan, bahkan dirinya sendiri merupakan bentuk mendasar pemaknaan jihad.

Rasulullah bersabda, “tidak beriman seseorang hingga Allah dan rasulnya lebih dicintai dari segalanya”. Melakukan suatu kebenaran sebagaimana diperintahkan Allah merupakan jihad. Rasulullah pernah bersabda ”jihad terbaik adalah menyempurnakan haji”.

Pada kesempatan lain, ketika ada seseorang datang dan meminta untuk bergabung dalam jihad. Nabi merespon dengan menanyakannya, apakah orang-tuanya masih hidup, ketika laki-laki tadi menjawa iya, maka nabi berkata, “berjihadlah dengan berbakti kepada mereka”.

2. Pertahanan Islam dan masyarakat Islam merupakan aspek mendasar dari jihad fisik yang dilakukan dengan senjata melawan musuh. Allah berfirman, “izin berperang diberikan kepada mereka yang diserang karena sesungguhnya mereka didholimi. Sungguh, Allah maha kuat (22;39)

“Berperanglah dijalan Allah terhadap mereka yang memerangimu, tapi jangan kamu melampui batas. Allah tidak menyukai orang-orang yang melampui batas (2:190).

Muslim juga diperintahkan untuk “menentang” tirani. Alquran menyatakan, ‘mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah, dan (membela) mereka lemah, baik laki-laki, wanita, dan anak-anak yang berdoa, Ya Tuhan, keluarkanlah kami dari Negari ini yang dholim penduduknya (4:75).

Delhi, 25 April 2011

http://bilalphilips.com/bilal_pages.php?option=com_content&view=article&id=277

Leave a Response