Keutamaan Memakmurkan Masjid (1)

Segala puji hanya milik Allah yang memberikan berbagai keutamaan kepada umat ini, termasuk di antaranya pahala yang berlipat bagi mereka yang hatinya terikat dengan masjid.

Di antara beberapa keutamaan yang Allah ta’ala berikan bagi mereka yang memakmurkan masjid adalah sebagai berikut:

Pertama, mereka yang datang ke masjid akan mendapatkan pahala berada pada sebaik-baik tempat, dan mendapatkan pahala yang mengalir dari Allah ta’ala sejak masuk sampai keluar.

Rasulullah shallallahu ‘alaiahi wasallam bersabda,

أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا

Tempat yang paling dicintai oleh Allah ta’ala adalah masjid, dan sejauh-jauh tempat dari Allah adalah pasar (HR. Muslim)

Hal ini dikarenakan masjid adalah tempat ketaatan, adapun di pasar banyak orang yang melakukan penipuan.

Kedua, setiap kita melangkahkan kaki menuju masjid Allah, maka Allah ta’ala mengangkat derajat kita dan mengampunkan kesalahan-kesalahan.

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا تَوَضَّأَ، فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى المَسْجِدِ، لاَ يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلاَةُ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً، إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ

Jika seseorang wudhu, kemudian membaguskan wudhu, kemudian ia keluar menuju masjid, tidaklah ia keluar kecuali untuk sholat, maka tidak ada satu langkah pun kecuali diangkat baginya derajat, dan dihapuskan baginya kesalahan (HR.Bukhari)

Bahkan dalam hadits yang lain, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menjanjikan cahaya yang sempurna untuk mereka,

بَشِّرِ المَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى المَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ القِيَامَةِ

Berikanlah kabar gembira bagi mereka yang berjalan dalam kegelapan munuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat (HR. Tirmidzi)

Ketiga, jika sholat berjama’ah di tempat apapun, dijanjikan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pahala sebanyak dua puluh tujuh derajat, maka sholat berjama’ah di masjid akan dinilai seperti pahala haji. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ

Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk sholat wajib, maka baginya pahala semisal pahala haji pada bulan haram (HR. Abu Daud)

Keempat, jika sholat dhuha dilakukan dimana pun selain masjid akan mendapatkan pahala semisal nilai orang yang bersedekah, maka sholat dhuha di masjid dinilai seperti umrah yah sempurna. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ

Barang siapa yang keluar untuk sholat dhuha, tidak ada yang ia dapatkan kecuali pahala semisal pahala umrah (HR. muslim)

Kelima, akan dicatat sebagai orang yang sholat, sejak ia keluar dari rumahnya sampai ia kembali dari masjid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا تَطَهَّرَ الرَّجُلُ، ثُمَّ مَرَّ إِلَى الْمَسْجِدِ يَرْعَى الصَّلَاةَ،

، وَيُكْتَبُ مِنَ الْمُصَلِّينَ، مِنْ حَيْثُ يَخْرُجُ مِنْ بَيْتِهِ حَتَّى يَرْجِعَ إليه

Jika seseorang dalam keadaan suci, kemudia berjalan menuju masjid untuk sholat, maka dicatat ia sebagai seorang yang sholeh dari ia keluar rumah sampai kembali lagi (HR.Ibnu Hibban)

InsyaAllah beberapa keutamaan lainnya akan lanjutkan pada tulisan berikutnya. Barakallahu fiikum, semoga bermanfaat.

 

Malang, 24 September 2017

Akhukum Fillah, Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response