Menjaga Agama Allah

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يا غلام ، إني أُعلمك كلمات : احفظ الله يحفظك

Wahai anak kecil, sungguh aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat, jagalah Allah maka aku akan menjagamu (HR. Tarmidzi)

Ibnu Rajab dalam kitabnya jami’ul ulum wal hikam hal 193 menyatakan bahwa jagalah Allah bermakna menjaga hukum-hukum Allah dan hak-hakNya. Dalam artian seorang hamba hendaklah senantiasa melaksanakan semua yang diperintahkan dan menjauhkan diri dari semua yang dilarang oleh Allah ta’ala.

Siapa saja yang mampu melakukan hal ini, maka merekalah yang sebenar-benar menjaga Allah Allah. Bagi mereka Allah ta’ala akan memberikan penjagaan dan nikmat yang besar. Sebagaimana firman Allah ta’ala:

هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ – مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ

Inilah apa yang kami janjikan bagi setiap yang bertaubat dan melakukan penjagaan, mereka yang takut dengan Arrahman secara ghoib dan datang kepada Allah dengan hati yang tunduk (Q.S.Qaf: 32-33)

Maka dalam kitab ini, secara sederhana dijelaskan bahwa ada beberapa hal penting dan utama untuk dijaga oleh seorang muslim dalam perkara agama ini. Di antaranya adalah:

Pertama, masalah sholat. Dimana sholat merupakan tiang agama bagi seorang muslim. Sholat juga merupakan ibadah pertama yang akan dihisab pada hari kiamat nanti. Jika seorang muslim sudah menjaga sholatnya, baik dalam artian waktu, tata caranya, dan kekhusu’an dalam sholat tadi, niscaya semua amalan yang lain pun akan menjadi baik.

Oleh karena itu, sholat merupakan kewajiban utama yang perlu sekali untuk dijaga oleh seorang muslim. Berkaitan dengan ini, Allah ta’ala berfirman,

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى

Jagalah sholat-sholat kalian dan sholat Ashar (Q.S. Al Baqarah: 238)

Merekalah orang-orang yang dijelaskan oleh Allah sebagai kelompok yang beriman, sebagaimana firman-Nya.

والذين هم على صلواتهم يحافظون

Mereka adalah orang-orang yang menjaga sholatnya.(Q.S. AL Ma’arij: 34)

Balasan bagi mereka yang senantiasa menjaga sholatnya pun begitu utama. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا، كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ

Siapa yang menjaga sholatnya, maka baginya di sisi Allah perjanjian akan dimasukkan ke dalam surga

Dalam hadits yang lain, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

من حافظ عليها كانت له نورا وبرهانا ونجاة يوم القيامة

Siapa yang menjaga sholatnya, maka baginya cahaya dan burhan, dan kesuksesan pada hari kiamat

Kemudian hal kedua yang perlu menjadi perhatian bagi seorang yaitu untuk menjaga janji dan sumpah mereka. Hal ini sesuai dengan firman Allah ta’ala

وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ

Dan jagalah sumpah kalian (Q.S. Al Maidah:89)

Bagi seorang mukmin, perjanjian terbesar adalah apa perjanjiannya dengan Allah ta’ala dimana ia ketika di alam ruh telah bersaksi bahwa Engkau adalah Rabb kami. Artinya ketika hidup di dunia ini ia harus berusaha agar senantiasa di atas tauhid dan ketaatan kepada Allah ta’ala.

Ketiga, hal lain yang perlu dijaga adalah berkaitan dengan apa yang ada di kepala dan perut. Karena dari kepada dan perut muncul banyak pintu kemaksiatan. Di antaranya adalah maksiat mata, maksiat telinga, maksiat lisan, dan maksiat perut yang meningkatkan syahwat.

Bagi seorang mukmin, akan muncul keyakinan dalam dirinya akan pengawasan dari Allah ta’ala sehingga ia lebih bersikap hati-hati dalam setiap gerak geriknya. Ia tahu bahwa Allah ta’ala mengetahui segala sesuatu yang ada dalam dirinya.

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ

Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa-apa yang ada dalam diri kalian, maka berikanlah peringatan (Q.S. Al Baqorah: 235)

Selain itu, dalam dirinya muncul perhatian yang besar untuk persiapan ketika setiap amal perbuatannya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman,

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan apa yang ada di dalam hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban (Q.S.Al Isro’:36)

Orang yang sudah menjaga kepala dan perutnya ini, niscaya ia pun akan dimudahkan oleh Allah ta’ala untuk mengendalikan syahwatnya. Dengan menjaga pandangan misalnya, maka pikiran dan hatinya pun hanya akan sibuk untuk mengejar keridhoan Allah ta’ala. Inilah yang menjadi dasar mengapa islam sangat menekankan penjagaan pandangan bagi seorang mukmin sebagaimana firman Allah ta’ala.

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ

Katakanlah keada orang-orang yang beriman, hendaknya mereka menjaga pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka (Q.S. Annur: 30)

Orang-orang yang bisa menjaga Allah dan semua penjagaan ini, utamanya lisan dan kemaluannya, niscaya akan Allah masukkan ke dalam surga. Dari Abi Hurairah, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ حَفِظَ مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ، وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ، دَخَلَ الْجَنَّةَ

Barang siapa yang menjaga apa yang ada di antara kedua jenggotnya (lisan) dan apa yang ada di antara kedua kakinya, niscaya akan masuk ke dalam surga. (diriwayatkan Hakim)

Semoga kita semua termasuk di antara orang-orang yang menjaga agama Allah. Aamin.

 

Malang, 24 Agustus 2015,

Akhukum Fillah, Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response