Beberapa hari yang lalu dan kemaren sore kami menghadiri undangan sahabat yang baru saja menempati rumah baru mereka. Karena itu, kami pun mencoba membaca beberapa reference berkaitan dengan tuntunan Islam dalam perkara ini.
Dari beberapa hal yang kami baca, maka sebagai agama yang mengatur semua aspek kehidupan, Islam pun punya tuntunan bagi mereka yang baru menempati rumah baru tadi. Di antaranya, bagi yang punya rumah baru para ulama menasehatkan beberapa hal:
Pertama, hendaklah memperbanyak rasa syukur kepada Allah ta’ala. Dengan rasa syukur ini, insyaAllah Allah pun akan menambah nikmat dan keberkahan dari apa yang ia dapatkan. Allah ta’ala berfirman,
لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Jika engkau bersyukur maka Kami akan tambah nikmatmu, tetapi jika kamu kufur, maka sesungguhnya azab-Ku teramat pedih (Q.S. Ibrahim: 7)
Selain mengucapkan dengan lisannya dan menyatakan rasa syukur dalam hati, maka ia juga perlu untuk menunjukkan rasa syukur ini dengan perbuatannya, salah satunya adalah dengan membuat makanan dan mengundang manusia. Hal ini menurut para ulama merupakan salah satu cara menyempurnakan rasa syukur tadi.
Kedua, menjauhkan diri dari sifat sombong. Apalagi di zaman yang sekarang harga rumah sudah semakin mahal, maka jangan sampai hanya gara-gara sudah punya rumah kita merendahkan orang lain yang belum punya rumah.
Kita harus menyadari bahwa rumah yang kita dapatkan merupakan nikmat dari Allah ta’ala. Allah ta’ala telah mengingatkan kita kisah tentang pemuda yang mempunyai kebun dalam firman-Nya,
وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاء اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ إِن تُرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنكَ مَالاً وَوَلَداً
Mengapa jika engkau memasuki kebunmu, tidak engkau katakana segala kehendak hanya milik Allah, tidak ada kekuatan kecuali milik Allah, meskipun engkau bahwa hartamu dan hartamu lebih sedikit (Q.S. Al Kahfi: 39)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan contoh terbaik bagi kita dalam perkara ini.
أَنَّهُ كَانَ إِذَا رَأَى مَا يَسُرُّهُ قَالَ : الحَمدُ لِلَّهِ الذِي بِنِعمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
Sesungguhnya beliau jika melihat sesuatu yang memudahkannya, maka ia berkata, segala puji hanya milik Allah yang dengan nikmatnya menyempurnakan kebaikan (HR. Ibnu Majah)
Ketiga, hendaknya setiap kali masuk ke dalam rumah memulainya dengan doa dan dzikir. Dengan dzikir ini, maka niscaya ia dan penghuni rumahnya akan mendapatkan banyak kebaikan dan jauh dari godaan syaithan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيتَهٌ فَذَكَرَ اللهَ عِندَ دُخُولِهِ وَعِندَ طَعَامِهِ ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُم وَلَا عَشَاءَ ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَم يَذكُرِ اللهَ عِندَ دُخُولِهِ ، قَالَ الشَّيطَانُ : أَدرَكتُمُ المَبِيتَ ، وَإِذَا لَم يَذكُرِ اللهَ عِندَ طَعَامِهِ قَالَ : أَدرَكتُمُ المَبِيتَ وَالعَشَاءَ
Jika seseorang masuk ke dalam rumahmu kemudian berdzikir kepada Allah ketika masuk dan ketika makan, maka syaithan mengatakan tidak ada tempat menginap dan makanan untukmu. Namun jika ia masuk dengan tidak berdzikir ketika masuk, maka syaithan mengatakan kamu dapat tempat menginap, jika ia tidak berdzikir ketika makan maka syaithan mengatakan kamu mendapatkan tempat tinggal dan makan malam (HR. Muslim)
Para ulama mengatakan, adapun doa ini tidak hanya bagi mereka yang punya rumah baru melainkan juga bagi siapapun yang akan masuk ke dalam rumahnya, dan atau makan.
Keempat, disyariatkan juga untuk membaca surat al baqarah atau memperseringnya di rumah-rumah kita. Namun demikian, para ulama berpendapat bahwa ini tidak bermakna mengkhususkan pada awal masuk saja.
Maknanya adalah bahwa di dalam rumah tadi perlu banyak melakukan ketaatan. Perlu banyak melakukan sholat Sunnah, membaca Alquran, dan sejenisnya. Jangan sampai rumah tadi malah dijadikan sebagai tempat maksiat, atau hal-hal yang justru membuat rumah tadi menjadi seperti kuburan.
Dari Abi Hurairah radiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا تَجعَلُوا بُيُوتَكُم مَقَابِرَ ، إِنَّ الشَّيطَانَ يَنفِرُ مِنَ البَيتِ الذِي تُقرَأُ فِيهِ سُورَةُ البَقَرَةِ
Jangan jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya syaithan berlari dari rumah yang dibacakan padanya surat Al Baqarah (HR.Muslim)
Demikian beberapa hal yang perlu kita perhatikan, semoga bermanfaat, dan Allah ta’ala meneguhkan dan memudahkan kita untuk senantiasa mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam berbagai aspek kehidupan. Aamin.
Malang, 1 Muharram 1438 H
Akhukum Fillah, Gonda Yumitro