Nikahilah Wanita Sholehah

Tidak ada keraguan bahwa wanita merupakan penentu kebaikan sebuah rumah tangga. Jika wanitanya sholehah, maka akan baik pula rumah tangga tadi. Namun jika wanitanya sudah rusak, maka rusak pula rumah tangga tersebut.

Oleh karena itu, seorang laki-laki harus betul-betul berfikir panjang dalam menentukan siapa yang akan menjadi istrinya. Tidak boleh ia hanya tergoda karena kecantikan semata, atau karena kekayaannya saja, demikian juga karena keturunannya, tetapi melupakan perkara agama dan akhlak sang calon bidadari rumah tangga.

Rasulullah sholallahu ‘alaihi bersabda,

تنكح المرأة لأربع، لمالها ولجماها ولحسبها ولدينها فاظفر بذات الدين تربت يداك

Nikahilah wanita karena empat perkara, karena kekayaannya, karena kecantikannya, karena nasabnya, dan karena agamanya. Dahulukanlah urusan agama, pasti engkau akan beruntung. (H.R. Bukhari)

Menurut syaikh Muhammad Abdullathif Qondil dalam kitabnya fikhunnikah wal fara’id, makna nikahilah karena agamanya ini tidak berarti serta merta melupakan hal lain yang membuat ia tertarik dengan sang wanita tadi.

Artinya boleh saja bahkan bagus bisa menikah dengan wanita yang sholehah, hafal 30 juz alquran, cantik, kaya dan dari keturunan baik-baik. Namun seharusnya ketiadaan pada beberapa karakter lainnya tidak boleh mengalahkan agama yang dimiliki oleh sang wanita. Atau tidak boleh ia menikahi wanita dengan semua karakter yang ada tetapi agamanya tidak baik.

Kita lihat sekarang betapa banyak di antara pemuda muslim yang menikahi wanita cantik, kaya, atau dari keluarga terpandang. Akhirnya karena kekurangan dalam perkara agama, sang istri justru menjadi penyebab kehancuran bagi urusan dunia dan akhiratnya.

Sebaliknya, betapa banyak mereka yang menikah dengan wanita yang terlihat biasa-biasa saja, tetapi karena ia adalah wanita sholehah, maka rumahnya pun menjadi bak sorga bagi keluarganya.

Demikianlah keadaan wanita sholehah yang tentu akan menyenangkan suaminya ketika dipandang, dan ia juga akan bisa menjaga kehormatan keluarganya. Baik ketika suami bersamanya atau tidak, wanita sholehah akan senantiasa memberikan ketenangan.

Lebih dari itu, wanita sholehah tidak hanya akan berfikir urusan dunia, tetapi ia akan mendukung dan mendorong suaminya untuk berdakwah. Membawa keluarga sebagai bagian dari tentara Allah. Dan ia pun siap mendidik anak-anak kita untuk menjadi penerus bagi perjuangan mulia ini.

Mereka siap mendampingi suaminya dalam keadaan senang dan duka selama senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah ta’ala. Sehingga wajar, rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam memuji mereka dengan sabda beliau,

الدنيا متاع وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة

Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah. (HR.Muslim)

Semoga semakin banyak wanita-wanita sholehah di tengah umat ini. Dengannya, insyaAllah para bujangan sholeh akan segera meraih biduk rumah tangga bersama mereka. Dan kita yang sudah menikah, semoga Allah menjadikan para istri kita termasuk di antara wanita-wanita sholehah. Aamin.

Malang, sambil mengawas UAS mahasiswa
6 Januari 2014, Akhukum Fillah,  Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response