Akibat Kemaksiatan

Jika manusia tidak mencoba tegas terhadap berbagai keinginan hawa nafsunya, maka ia akan menjadi budak. Ia tidak akan bisa melakukan banyak hal dan senantiasa kehilangan idealisme untuk memperjuangkan umat agar senantiasa berada di atas kebenaran.

Mereka yang sering mengikuti keinginan nafsunya akan lemah dalam semangat. Ia juga tidak akan mempunyai kecerdasan yang cukup. Asanya hanya sebatas keinginan pribadi saja.

Bahkan lebih celaka karena ketika ingin menyampaikan satu kebenaran saja sudah akan dipersulit dengan kondisinya sendiri. Ia merasa sebagai orang hina. Mulutnya seakan tertutup untuk menyampaikan kebenaran.

Itulah sebabnya mengapa mereka yang sering bermaksiat kepada Allah akan kehilangan banyak kesempatan untuk berbuat baik. Dan masih banyak lagi kerugian yang akan dialami oleh mereka siapa saja yang berani mendurhakai Allah dengan melakukan kemaksiatan.

Realita yang terjadi di tengah umat ini bahwa ternyata keadaan yang terjadi begitu memprihatinkan. Hanya sedikit saja yang bisa melepaskan dirinya dari kungkungan hawa nafsu.

Dalam suatu saat mereka menjadi orang yang paling sholeh, tetapi hanya dalam satu kejap kemudian mereka adalah orang yang paling engkar kepada Allah.

Masalahnya bukan karena mereka tidak tahu bahwa perbuatan tersebut adalah suatu dosa, tetapi lebih karena mereka tidak mempunyai kekuatan untuk mengalahkan nafsu. Demikianlah mereka orang – orang yang lemah.

Dalam berbagai pembicaraan mereka sering mengatakan bahwa kita harus menghancurkan kedholiman dan pendindasan dalam kehidupan, bahkan dalam level bernegara sekalipun. Teriakan penentangan terhadap Amerika yang dinilai sebagai biang dari hampir setiap permasalahan begitu keras.

Mengagumkan. Namun amat sayang bahwa ternyata diantara orang – orang yang demikian, masih bisa dikalahkan oleh keinginan sesaat yang memperdaya.

Bayangkan apa yang akan terjadi dengan umat ini, jika orang yang dikenal baik bahkan pejuang saja sudah sedemikian lemah. Mereka kadang juga merupakan anggota suatu majelis pengajian tertentu.

Maka, bagaimana pula keadaan mereka yang masih ”awam” dari agama. Jauh dari ustadz dan majelis – majelis ilmu. Sementara tantangan yang mereka hadapi sebagai bentuk godaan sedemikian besar.

Lihatlah saja acara di tv misalnya. Sangat sulit bagi kita untuk menemukan program – program yang benar – benar mendidik. Kita mungkin terpaksa harus kecewa dengan tayangan – tayangan yang dibungkus dengan bahasa Islami sekali pun. Sangat jauh dari citra kebenaran Islam itu sendiri.

Bahkan Islam sering dilecehkan dengan pengidentikan dengan acara – acara mistis, atau bahkan Islam hanya sebatas ibadah – ibadah ritual, tetapi sangat jarang menyentuh Islam sebagai nilai universal yang lengkap sebagai sebuah sistem kehidupan.

Pemaknaan yang dipersempit tersebut juga semakin mengecewakan karena yang mereka tunjukkan sebagai islam justru adalah acara – acara yang sama sekali tidak mendasarkan kepada tuntutan Rasulullah.

Marilah kita lihat ketika mereka sholat, misalnya, adakah memang sudah sesuatu dengan petunjuk sholat nabi. Jauh. Dari takbir, posisi tangan saat bersedekap, sampai salam, atau bahkan doa.

Padahal pengamatan ini baru sebatas apa yang nampak secara fisik saja. Belum bicara masalah bacaan, dan konsep keikhlasan sebagai salah satu ibadah hati yang sangat utama sebagai inti dari agama ini.

Ya Allah…kadang hati ini terasa berdetak begitu kencang. Saya sangat ingin berteriak kepada mereka, umat ini, para sutradara bahwa Islam tidaklah demikian. Islam adalah agama yang mulia.. yang punya tuntunan sangat indah. Tapi mengapa mereka juga tidak sedikit dari kalangan umat ini sendiri membangun citra yang tidak baik.

Hamba sadar mungkin inilah kesalahan kami umat ini yang semakin diwarnai dengan kebodohan. Kami terpedaya dengan dunia sehingga Engkau mencabut izzah kami sebagai muslim, kami terlalu sering mengabaikan arti penting ukhuwah dengan mulut yang tidak terjaga sehingga engkau hilangkan keberkahan wahyu.

Kami umat ini mungkin terlalu sering mengatakan sesuatu tanpa berusaha untuk istiqomah mengamalkannya…ya Allah, ampunkalah kami dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk menunjukkan kemuliaan Islam. Ya Allah..jauhkanlah kami dari sekecil apapun kemaksiatan dalam hidup ini.(Yogyakarta, 20 Agustus 2006)

Leave a Response