Ayo menulis !!!

Banyak orang melupakan pentingnya menulis. Seorang tokoh sekalipun. Padahal tidak banyak kemanfaatan yang dapat diberikan kecuali dengan menulis.

Kebijaksanaan memberikan kepahaman emosi. Tidak sekedar yang nampak dilihat. Seorang bijak memahami betul masalah ini. Menulis membuat diri lebih kuat dan dewasa.

Manusia Indonesia, terutama di sekitar kita lebih banyak menggunakan komunikasi lisan. Sama halnya di kebanyakan Negara berkembang lainnya.

Yang pasti metode ini mengalami banyak kekurangan selain memang dalam emosi jauh lebih mengena. Terasa ada perhatian khusus. Tentu tidak bisa ditinggalkan.

Masalahnya adalah bahwa budaya lisan terlalu dominan. Pembicaraan berlalu dan terlupakan. Tanpa pikiran dan pertimbangan yang jelas pun tidak persoalan. Manusia akan  melupakan dengan mudah. Tidak masalah.

Berbeda halnya ketika logika tersebut dibalik dengan melihat sisi kemanfaatan. Keabadian hidup seseorang. Penulis adalah mereka yang nama dan pendapatnya terus tercatat untuk waktu lama.

Bila kesalahan yang ditulis, akan semakin jelek dirinya. Tetapi ketika kebaikan, masa demi masa akan mengenang sebagai pahlawan.

Pilihan hidup. Keingingan hidup di jalan yang benar adalah fitrah. Apalagi mereka yang mengaku sebagai pahlawan atau aktifis da’wah.

Sungguh kita tidak akan pernah mengenal Imam kebanyakan dari ulama-ulama terdahulu lengkap dengan pemikiran  dan pemahamannya tentang Islam kecuali melalui tulisan.

Kita tidak akan mengenal Imam Hambali, Imam Syafie, Imam Hanafi dan masih banyak tokoh lainnya. Orang – orang yang tetap hidup meskipun jasad mereka telah tiada.

Dalam bidang – bidang lain juga cukup banyak para pemikir yang melalui tulisan gagasan mereka dipelajari dan dikaji banyak orang. Mungkin saja orang lain belum mengenal mereka selama hidupnya, tetapi waktu akan mencatat namanya dalam sejarah selama yang mereka tulis adalah kebenaran.

Akan semakin banyak orang belajar karyanya. Pemikiran murni yang berangkat dari jiwa. Permasalah abadi yang mengganggu banyak orang menjadi bahasan utama.

Inilah bukti bagaimana sejarah berputar dan berulang selain berkelanjutan. Banyak persoalan – persoalan yang seakan memang harus terjadi dalam setiap zaman.

Seorang yang menghidupkan jiwanya berusaha untuk menguak semua ini. Atau jika tidak demikian hanya sebatas keuntungan nasib.

Manfaat penulisan tidak hanya ketika penulisnya telah hilang selama sekian generasi. Ada banyak tulisan berpengaruh ketika pencetusnya masih hidup.

Yang terjadi adalah efisiensi penyampaian pesan – pesan perubahan. Tenaga sedikit, waktu dan modal sedikit tetapi dapat meliputi bahkan mempengaruhi banyak orang.

Tiada yang menghalangi keinginan ketika pikiran dan jiwa sekelompok orang telah dibeli.

Amat disayangkan jika para pejuang dan penyampai kebenaran  hanya mempercayai media lisan sebagai satu – satunya metode penyampai kebenaran. Lisan sungguh akan berhenti dengan kematian.

Tidak dengan  tulisan. Kapan dan dimana pun orang dapat membaca. Bahkan dengan  pemahaman yang lebih baik. Tulisan memunculkan ide – ide baru. Semakin berkembang dan hidup.

Benarlah ketika Chairil Anwar ingin hidup seribu tahun lagi. Mungkin ia tahu bahwa tulisan akan menggapai asa tersebut. Adakah kita juga demikian?

Yogyakarta, 24 juni 2005

Leave a Response