Hari ini kami mengikuti acara Mudzakarah da’i dengan tema peranan dakwah kampus dalam mengembangkan islam wasathiyyah. MasyaAllah, hadir dalam acara ini para ustadz dan aktivis mahasiswa dari berbagai gerakan.
Semua datang untuk mendiskusi persoalan dakwah yang terjadi di tengah umat ini dan bagaimana cara menyelesaikannya.
Maka dalam diskusi yang diadakan oleh MUI jawa timur ini, terlihat pentingnya dakwah semakin digiatkan di berbagai kalangan masyarakat, tidak ketinggalan di dunia kampus.
Apalagi di dunia kampus para mahasiswa merupakan agent of change yang akan sangat menentukan masa depan bangsa dan agama ini di Indonesia ke depan.
Selain itu, meskipun kegiatan ini dihadiri oleh para peserta dari berbagai gerakan, muncul semangat yang sama yaitu keinginan untuk berada dalam barisan dakwah. Semua peserta insyaAllah menyadari dan terpanggilan dengan seruan Allah ta’ala,
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي
Katakanlah, inilah jalanku yang menyeru kepada Allah di atas petunjuk, saya dan siapapun yang mengikutiku (Q.S. Yusuf: 108)
Para peserta terlihat sangat antusias mendengarkan materi dari ketua MUI KH. Abdusshomad Bukhari, KH. Abdurrahman Nafis, Lc, Prof. Ahmad Jaziri, dan Prof Ali Aziz. Bahkan tidak sedikit para professor dan doctor juga yang menjadi peserta.
Mereka dengan khusu’ menginginkan bahwa perjalanan hidup ini meninggalkan sesuatu yang bermanfaat, untuk dunia dan akhirat mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إذا مات الإنسان انقطع عنه عمل إلا من ثلاثة: إلا من صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له
Ketika manusia mati, maka terputus amalnya kecuali karena tiga perkara, sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya (HR. Muslim)
Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah, dakwah di jalan Allah ini merupakan jalan yang telah dititi oleh para nabi, dan orang-orang sholeh setelah mereka. Jalan ini adalah jalan yang diperintahkan oleh Allah ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu menceritakan
خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا،وَقَالَ: هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ، ثُمَّ خَطَّ خُطُوطًا عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ، وَقَالَ: هَذِهِ سُبُلٌ، عَلَى كُلِّ سَبِيلٍ شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ، ثُمَّ قَرَأَ: {وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ } [الأنعام: 153]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membuat satu garis, kemudian bersabda, ini adalah jalan Allah. Kemudian beliau menggaris banyak garis pada kanan dan kirinya. Beliau bersabda, ini adalah jalan-jalan yang pada setiap jalan ada setan yang menyeru padanya, kemudian beliau membaca firman Allah ta’ala, dan sesungguhnya ini adalah jalanku yang lurus maka ikutilah ia, dan janganlah mengikuti jalan-jalan yang akan membuat kalian berpecah belah dari jalan-Nya (Q.S. Al An’am: 153)
Maka alangkah indahnya jika berbagai gerakan Islam terus mempunyai komunikasi seperti ini dan berjalan di atas dakwah. Mereka satu dengan lainnya ketika melakukan dakwah maka dengan cara yang ahsan. Allah ta’ala berfirman,
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
Maka serulah menuju jalan Rabbmu dengan hikmah dan mau’izdah yang baik (Q.S. Annahl: 125)
InsyaAllah jika jalan ini betul-betul bisa kita implementasikan dan semangat kita adalah menjaga Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Allah pun akan mengangkat kita pada derajat yang mulia, yaitu sebagai penerus para nabi.
Apalagi bagi para mahasiswa yang belajar di dunia kampus. Kita sangat merindukan bahwa mereka tidak hanya professional dalam bidang keilmuan mereka masing-masing, tetapi juga perlu untuk menjadi orang-orang yang memahami agama ini dengan baik sesuai dengan petunjukkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما وإنما ورثوا العلم
Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu (HR Bukhari)
Semoga kita semua dimudahkan dan dikuatkan oleh Allah ta’ala untuk menjadi pengikat umat ini untuk menjadi bagian dari barisan di jalan dakwah. Aamin.
Surabaya, 29 Oktober 2016
Akhukum Fillah, Gonda Yumitro