Hukum Menghina Alquran

Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang mulia dan tidak ada celah padanya. Ia adalah kalam Allah yang mengandung kebenaran dan menjadi petunjuk hidup sepanjang masa. Karena itu, setiap orang utamanya muslim wajib untuk menghormatinya.

Para ulama bersepakat bahwa bagi siapa yang menghina alquran, apalagi menyatakan padanya ada kebohongan, maka hal ini akan membuat yang bersangkutan keluar dari islam.

Lebih bahaya lagi jika mereka termasuk di antara orang kafir yang tidak mengenal alquran. Mereka tidak paham makna alquran, bahkan membacanya saja mereka belum bisa.

Orang-orang yang mencoba mempersoalkan kebenaran alquran maka tentu mereka termasuk di antara orang-orang yang merugi baik di dunia maupun di akhirat, meskipun mereka mungkin merasa dirinya sebagai orang yang benar. Allah ta’ala berfirman,

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا * الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا * أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا * ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا

Katakanlah maukah kami kabarkan orang-orang yang paling merugi amalannya?, yaitu mereka orang-orang yang sesat dalam kehidupan dunia tetapi mereka mengira sedang berbuat kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang kafir dengan ayat-ayat Tuhan mereka dan pertemuan dengan-Nya. Maka hapuslah amalan mereka dan kami tidak akan menimbang amalan mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan untuk mereka dengan Jahannam atas kekafiran mereka dan sikap merek yang menjadikan ayat-ayat kami dan rasul sebagai olok-olok  (Q.S. Al Kahfi: 103-106)

Mereka yang bermain-main dengan alquran apalagi menganggap pada Al qur’an terdapat kebohongan atau menghinanya, maka sungguh ia telah mendustakan ayat Allah ta’ala yang menyatakan,

وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ * لا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ

Sesungguhnya padanya Kitab yang tegas, tidak datang kebatilan padanya dari antara kedua tangan-Nya dan tidak juga dari belakannya, tetapi ia diturunkan dari Dzat yang bijaksana dan terpuji (Q.S. Fushilat: 41-42)

Karena itu, diwajibkan bagi pelakunya untuk segera bertaubat kepada Allah ta’ala. Bagi mereka yang tauban nashuha, insyaAllah Allah pun akan mengampunkan dosa-dosanya, meskipun mereka merupakan seorang yang kafir. Hal ini sesuai dengan firman Allah ta’ala,

قُل لِلَّذِينَ كَفَرُواْ إِن يَنتَهُواْ يُغَفَرْ لَهُم مَّا قَدْ سَلَفَ

Katakanlah kepada orang-orang kafir, jika mereka berhenti (dari kekafirannya) maka akan diampunkan dosa-dosa mereka yang telah lalu (Q.S. Al Anfal: 38)

Dalam ayat yang lain Allah ta’ala juga berfirman,

يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَ تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيم

Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas atas diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Ia maha pengampun dan penyayang (Q.S. Azzumar: 53)

Dan masih banyak ayat-ayat serupa yang menuntut taubatan nasuha bagi mereka yang sudah melakukan kesalahan ini, termasuk mereka yang sudah menghina alquran.

Adapun jika mereka mati dalam kekafirannya dan belum bertaubat kepada Allah ta’ala, maka tentu mereka akan mendapatkan penyesalan berkepanjangan. Allah ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللّهِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِين

Sesungguhnya orang-orang kafir dan mati dalam kekafiran, maka merekalah orang-orang yang mendapatkan laknat Allah dan malaikat dan manusia semuanya (Q.S. Al Baqarah: 161)

Bayangkan dengan perbuatan mereka, bukan hanya Allah dan malaikat yang melaknat dan tentu ini dengan laknat yang lebih dahsyat. Ketika hidup di dunia ini pun mereka orang-orang yang engkar pada Allah apalagi menghina alquran sudah akan mulai mendapatkan laknat dari manusia. Na’udzubillah.

Meskipun demikian, seorang muslim ketika menemukan orang-orang yang menghina alquran, ia tetap harus bersikap layaknya seorang muslim. Ia tersinggung dan marah. Namun tentu cara mengekspresikan kemarahannya tidak dengan melakukan kemudharatan yang lebih besar.

Sebagai mukmin, kita harus tetap punya keyakinan bahwa Allah ta’ala pasti akan menjaga alquran ini,

انا نحن نزلنا الذكر وانا له لحافظون

Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Alquran dan Aku yang akan menjaganya.(Q.S. Al Hijr: 9)

Akhirnya, kita berdoa kepada Allah ta’ala, semoga Allah menguatkan kita semua di atas alquran, dan membukakan hati mereka yang menghina alquran untuk segera bertaubat. Namun jika Allah ingin mengadzab orang tadi, sesungguhnya perkara itu merupakan hal mudah bagi Allah ta’ala. Aamin.

 

Malang, 13 Oktober 2016

Akhukum Fillah, Gonda Yumitro

 

 

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response