Kapan dan Dimana Kematian Akan Menjemput?

Hari ini, sesaat sebelum khotib naik mimbar, takmir mengumumkan bahwa selepas sholat jum’at akan diadakan sholat jenazah. Kemudian pada waktu ashar juga ada sholat jenazah. Rupanya ada dua orang yang meninggal, satu dari Mesir, satu lagi dari Jamaika.

Kami kurang jelas juga posisi mereka di kampus, apa sebagai dosen atau mahasiswa. Yang jelas, sholat jenazah tadi, masyaAllah diikuti oleh ribuan jama’ah masjid kampus.

Yang terbayang oleh kami, bagaimana kematian menjadi rahasia. Sang mayat awalnya datang ke Malaysia tentu dengan cita-cita yang besar, meskipun mungkin harus jauh dari sanak saudara, bahkan keluarga dekat sekali pun.

Hanya saja, kematian memang merupakan rahasia Allah yang tidak seorang pun tahu dimana dan kapan ia akan diwafatkan. Allah ta’ala berfirman,

لا تَدرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوت

Tidak ada jiwa yang tahu di bumi mana ia akan mati (Q.S. Luqman:34)

Yang jelas, ketika takdir kematian datang, seseorang akan mendatangi tempat yang ditakdirkan untuknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إذا أراد الله قبض عبد بأرض جعل له فيها حاجة

Jika Allah ingin mewafatkan seorang hamba pada suatu tempat,  Allah menjadikan padanya hajat (untuk mendatangi tempat kematiannya) (HR. Tabrani)

Demikian juga dengan waktu kematian. Yang jelas, ia adalah saat yang dijanjikan. Tidak sedikit pun akan dicepatkan atau pun diakhirkan. Allah ta’ala berfirman,

ولن يؤخر الله نفساً إذا جاء أجلها

Tidak mungkin Allah mengakhirkan (kematian) satu jiwa ketika sudah datang ajalnya (Q.S. Almunafiqun: 11)

Maka yang penting bagi kita adalah bekal menyambut kematian. Jangan sampai kita mati dalam keadaan tertipu oleh dunia dan jauh dari Allah.

Sa’id Al Khudri menceritakan bahwa pernah suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan khutbah,

إن الله خير عبدا بين الدنيا وبين ما عنده فاختار ما عند الله

Sesungguhnya Allah membuat hamba memilih antara dunia dan apa yang ada di sisi-Nya. Maka pilihlah apa yang ada di sisi Allah (HR. Bukhari)

Kita berdo’a kepada Allah ta’ala, semoga kapan dan dimana pun kita meninggal, kita termasuk di antara yang wafat dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin.

Kuala Lumpur, 14 Desember 2018
Akhukum Fillah, Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Associate Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response