Keutamaan Menjaga Pandangan

Pandangan merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah ta’ala berikan kepada kita. Dengan nikmat ini, Allah perintahkan kita hanya untuk menggunakannya pada perkara yang halal, dan tidak boleh melakukan khianat mata.

Allah ta’ala berfirman,

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ*وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ

Katakanlah kepada orang-orang beriman, tundukkan pandangan dan jaga kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi kalian. Sesungguhnya Allah tahu apa yang kalian lakukan. Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminah, hendaklah menundukkan pandangan dan  enjaga kemaluan mereka (Q.S. Annur: 30-31)

Perintah ini sangat tegas dan jelas, baik laki-laki maupun perempuan mukmin wajib untuk menjaga pandangan mereka  dari hal yang haram. Yang demikian itu, ternyata mempunya keutamaan yang banyak.

Para ulama menyebutkan beberapa faedah dari menjaga pandangan sebagai berikut.

Pertama, Allah akan memberikan cahaya pada hati mereka. Cahaya ini akan membuatnya mampu membedakan antara yang hak dan bathil, dan yang jujur dan dusta.

Aulama terdahulu berkata,

من حفظ بصَرَه، أورثه الله نورًا في بصيرته

Barang siapa yang menundukkan padangannya, maka Allah akan mengaruniakan cahaya dalam ilmunya (Tafsir Ibn Katsir)

Berkata Abul fawaris Al Karmani,

من غَضَّ بصره عن المحارم، وأمسك نفسه عن الشهوات، وعَمَّرَ باطنَه بِدوام المراقبة، وظاهره باتباع السُّنة، وعَوَّدَ نفسه أكل الحلال، لم تخطئ له فراسة

Barang siapa yang mencegah pandangannya dari yang haram, dan menahan dirinya dari syahwat, dan memerintahkan bathinnya untuk senantiasa mersa diawasi oleh Allah, dan dhohirnya mengikuti sunnah, dan senantiasa dirinya hanya memakan yang halal, maka tidak akan salah firasatnya.

Kedua, terhindar dari anak panah iblis yang beracun. Hakikat pandangan adalah seperti anak panah yang dilepas, dan akan membekas pada pikiran dan hati yang memandang. Rasulullah shalallahu ‘alaiho wasallam bersabda,

نظر المؤمن إلى محاسن المرأة سهم من سهام إبليس مسمومٌ)

Pandangan seorang mukmin para perkara yan memikat dari wanita merupakan anak panah dari anak panah iblis yang beracun (HR. Abu Na’im).

Jika pandangan tadi tidak dijaga maka ia dikendalikan oleh syaithan untuk melakukan kemaksiatan berikutnya. Sebaliknya jika ia melawan hawa nafsunya, maka syaithan pun akan menghindar. Dari atsar para ulama, dikatakan,

الذي يخالف هواه يفر الشيطان من ظله

Orang yang menyelisihi hawa nafsunya, maka syaithan akan menghindar dari sisinya.

Ketiga, mendatangkan taqwa dan ketenangan dalam hati. Tingkatan tertinggi dalam agama ini adalah taqwa atau ihsan. Namun, tidak mungkin akan sampai pada taqwa kecuali seorang muslim sudah menjaga pandangannya.

Dirinya merasakan pengawasan dari Allah ta’ala, sehingga ingin senantiasa di atas ketaatan, dan jauh dari maksiat.

Baginya, tidak ada kebahagian dan ketenangan dalam hidup iini kecuali ketika melakukan ketaatan kepada Allah ta’ala. Sebaliknya, tidak ada kesempitan dan kesengsaraan kecuali karena hati yang berkarat akibat dosa.

Menjaga pandangan hakikatnya baik untuk kita, sebagaimana firman Allah ta’ala,

ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ

Yang demikian itu lebih mensucikan bagi hati kalian dan hati mereka (Q.S. Al Ahzab:53)

Dengan hati yang suci ini, maka manisnya iman dn ketenangan bathin akan terasa dalam hatinya.

Keempat, akan disibukkan oleh Allah ta’ala dengan kebaikan dan amal sholeh. Karena pandangan akan mempengaruhi pikiran, hati dan perbuatan maka mereka yang menjaga pandangannya akan terhindar dari perkara yang melalaikan. Allah ta’ala berfirman,

ولا تطع من أغفلنا قلبه عن ذكرنا واتبع هواه وكان أمره فرطا

Dan jangan ikuti siapa yang telah Kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami, dan dia mengikuti hawa nafsunyal maka sungguh urusan melampaui batas (QS. Al Kahfi: 28)

Kelima, sebab masuk surga. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أمامة الباهلي رضي الله عنه قال: سمعتُ رسولَ الله صلى الله عليه وآله وسلم يقول: ((اكفلوا لي بستٍّ، أكفل لكم الجنة: إذا حدث أحدكم فلا يكذب، وإذا اؤتمن فلا يخن، وإذا وعد فلا يخلف، وغضوا أبصاركم، وكفوا أيديكم، واحفظوا فروجكم

Terimalah dariku enam hal maka aku menjamin untukmu surga, jika bicara salah satu dari kalian maka jangan berdusta, jika berjanji jangan mengingkari, jika dipercaya jangan berkhiatan, dan jagalah pandangan kalian, dan jagalah kemaluan kalian dan jaga tangan kalian (HR. Tabrani)

Semoga kita semua termasuk di antara orang yang tidak melakukan khianat mata, dan hanya melihat perkara yang halal semata. Aamiin.
Kuala Lumpur, 19 Desember 2018
Akhukum Fillah, Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response