Kewajiban Menuntut Ilmu

Ilmu adalah kekayaan tidak ternilai. Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, persoalan lapang. Tidak ada keluh kesah. Ilmu mampu menembus hakikat.

Selain itu orang yang berilmu akan mendapatkan kemuliaan. Perkataannya didengarkan, perbuatannya terarah. Ia tahu apa yang harus dilakukan dan mana yang tidak pantas. Dimana pun keberadaannya dibutuhkan. Tidak satu keadaan pun yang terlepas dari peran ilmu.

Seorang ustadz memerlukan pemahaman yang baik tentang Islam, objek dakwah dan metode menyampaikannya. Seorang negarawan membutuhkan ilmu kenegaraan dan kepemimpinan, seorang pedagang perlu menguasai ilmu dagang, sampai buruh kasar pun mempunyai ilmu tersendiri.

Tidak dapat pekerjaan tersebut hanya mengandalkan kerja fisik. Capek dan hasil yang didapatkan tidak maksimal.

Seorang ustadz yang tidak memahami ilmu islam dan dakwah dengan baik, justru akan membuat masalah baru, menyampaikan kesesatan dan meresahkan masyarakat. Dalam hal agama, ia mencoreng agama dengan kebodohannya.

Seorang negarawan yang tidak mempunyai pemahaman yang baik tentang sosial budaya masyarakat, masalah kepemimpinan dan persoalan penting lainnya, yang dipikirkan bukan lagi bagaimana mensejahterahkan rakyat tetapi didominasi kepentingan pribadi.

Jika hal ini terjadi, maka kecelakaan besar akan terjadi. Ia dapat saja menghancurkan negeri, korupsi, pembangunan yang terbengkalai dan sebagainya. Namanya tercatat sebagai pemimpin yang semena – mena.

Juga pedagang yang tidak mengerti ilmu jual beli. Ia tidak akan bertahan lama karena mengalami kerugian. Hitungan dalam perdagangan yang tidak tepat merugikan.

Termasuk buruh yang hanya sebatas kerja sesukanya saja. Pertama keadaannya berpeluang kecil untuk berubah. Dan tanpa ilmu yang mencukupi hasil kerjanya tidak memuaskan. Pada kesempatan lain tidak akan banyak lagi orang yang menggunakan.

Demikian pentingnya ilmu dalam kehidupan. Untuk siapapun. Persoalannya bahwa banyak yang belum dengan baik menyadari hal tersebut. Ilmu dianggap tidak berarti karena keberadaannya yang abstrak.

Orang – orang tidak berilmu akan sulit merasakan bagaimana pentingnya ilmu. Pendidikan sebagai media menuntut ilmu bagi sebagian mereka justru dianggap pemborosan.

Realitanya terjadi di negeri ini. Kebodohan semakin meluas. Permasalahan lama tidak terselesaikan dan masalah baru sudah muncul. Hari – hari dihantui dengan ketakutan dan perasaan tertekan.

Dunia yang luas menjadi sempit. Seakan kehidupan adalah siksaan. Padahal hanya sekedar memenuhi kebutuhan pokok semata. Teramat banyak rakyat negeri ini yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Memang banyak hal yang berpengaruh dalam analisa sosial ekonomi terkait dengan masalah politik keamanan. Tetapi analisa sementara bahwa semangat menuntut ilmu yang rendah menjadi salah satu kendala berarti.

Rakyat di negeri ini hidup dalam kesulitan karena kurangnya pemahaman mereka terhadap ilmu. Potensi sumber daya alam yang sangat besar tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Bangsaku. Ia akan tetap sulit dan terengah tanpa penyadaran meluas kepada masyarakat dalam bidang keilmuan. Pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas menjadi jawaban.

Entahlah dengan kebijakan sekarang. Pendidikan seakan hanya milik sebagian rakyat. Seakan menjadi alasan penentangan terhadap kewajiban menuntut ilmu. Kreatifitas. Ilmu ada dimana dan kapan pun juga.

(Bandung, 10 juli 2005)

Leave a Response