Meraih Tiga Keutamaan Dengan Dakwah

Maha suci Allah yang ketika memberikan perintah atau larangan kepada hamba-Nya dengan hikmah yang besar. Tidaklah suatu perintah kecuali terdapat kebaikan padanya, dan tidak juga suatu larangan kecuali jika dilanggar akan merugikan sang hamba.

Demikian juga dalam perkara dakwah. Dakwah adalah perintah Allah ta’ala yang wajib dilakukan oleh setiap muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing, tentunya di atas ilmu. Allah ta’ala berfirman,

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي

Katakanlah, ini adalah jalanku yang aku menyeru kepada Allah di atas Ilmu, saya dan orang-orang yang mengikutiku (Q.S.Yusuf: 108)

Maka ketika kita melakukan perintah Allah ta’ala dalam perkara dakwah ini, Allah ta’ala pasti akan memberikan tiga kebaikan kepada kita. Di antara kebaikan tersebut adalah:

Pertama, mereka yang melakukan dakwah disebut Allah sebagai sebaik-baik keadaan dan ucapan. Allah ta’ala berfirman,

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Dan siapkan mereka yang lebih baik ucapannya dibandingkan dengan mereka yang berdakwah di jalan Allah, mereka beramal sholeh dan mengatakan sungguh saya dari kaum muslimin (Q.S. Fushilat: 33)

Selain merupakan hamba yang terbaik di sisi Allah karena ketaatan orang ini untuk mengikuti perintah Allah, yaitu mengajak manusia untuk senantiasa dalam ketaatan, maka Allah pun akan memberikan ganjaran dan pahala yang besar padanya.

Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam bersabda,

من دعا إلى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه لا ينقص ذلك من أجورهم شيئا ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثل آثام من تبعه لاينقص ذلك من آثامهم شيئا

Barang siapa yang menunjuki orang pada petunjuk, maka baginya pahala semisal yang mengikutinya, tidak berkurang sedikit pun dari pahalanya. Dan barang siapa yang menunjukkan orang pada kesesatan, maka baginya dosa semisal yang mengikutnya, tidak berkurang sedikit pun dari siapa yang mengikutnya tadi (HR.Muslim)

Bahkan ketika ia sudah meninggal pun, Allah masih akan memberikan pahala yang mengalir baginya. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam bersabda,

إذا مات الإنسان انقطع عنه عمل إلا من ثلاثة: إلا من صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له

Jika seseorang meninggal, maka terputus amalnya kecuali tiga hal, sadaqoh jariyah, ilmu bermanfaat yan ditinggalkan, dan anak sholeh yang mendoakan (HR. Muslim)

Sungguh ini adalah adalah pahala yang besar, yang menunjukkan besarnya kasih sayang Allah terhadap mereka yang meniti jalan dakwah. Selain itu, bahkan Allah ta’ala akan memberikan baginya nikmat berupa kebahagiaan dan ketenangan batin yang tidak bisa dirasakan oleh mereka yang tidak berdakwah.

Kedua, keutamaan berikutnya dalah bahwa hanya dengan dakwah umat ini akan mendapatkan kemuliaan, sebagaimana firman Allah ta’ala,

كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله

Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan dari manusia (selama) kalian mengajak kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar dan kalian beriman kepada Allah. (Q.S. Ali Imran: 110)

Agama ini adalah agama yang tinggi, bahkan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam. Hanya saja dalam perkembangan sekarang, terlihat posisi Islam bahkan terbelakang dan sering diidentikkan dengan sebutan-sebutan yang tidak sepantasnya.

Oleh karena itu, perlu kiranya kita kembali membaca siroh nabawiyah, bagaimana komitmen Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam dan para sahabat radiyallahu ‘anhum terhadap dakwah. Sampai-sampai, beliau sholallahu ‘alaihi wasalam bersabda,

خيركم قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم

Sebaik-baik kalian adalah yang ada pada masaku, kemudian setelahnya, dan kemudian setelahnya (HR. Muslim)

Memang kita sudah hidup terpisah jauh dari rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam, akan tetapi jika kita mempunyai komitmen terhadap dakwah, insyaAllah kita pun bisa mendapatkan kebaikan yang banyak, bahkan semisal yang didapatkan oleh para sahabat radiyallahu ‘anhum.

Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam bersabda,

مثل أمتِي مثل الْمَطَر لَا يدرى آخِره خير أم أَوله

Perumpamaan umatku seperti hujan. Tidak diketahui apa yang terbaik darinya, yang akhir atau yang pertama. (HR. Tarmidzi)

Terakhir, mereka yang istiqomah di jalan dakwah, maka Allah pun akan memberikan mereka kemenangan yang besar. Dan apa lagi kemenangan yang lebih besar kecuali dimasukkan oleh Allah ta’ala ke dalam sorga.

Allah ta’ala berfirman,

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah dari kalian menjadi umat yang menyeru kepada kebaikan memerintahkan pada yang ma’ruf, dan menjegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang yang mendapatkan kemenangan.(Q.S. Ali Imran:104)

Dengan besarnya keutamaan yang didapatkan oleh mereka yang berdakwah baik di dunia maupun di akhirat sebagaimana di jelaskan di atas, maka kita memohon kepada Allah semoga diberikan kekuatan untuk istiqomah di jalan dakwah.

Malang, 9 Januari 2014
Akhukum fillah
Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response