Tadabur Bacaan Sholat Menghadirkan Khusyu’

Para ulama berpandangan bahwa memahami dan mentadaburi bacaan sholat merupakan salah satu perkara sangat penting untuk mendatangkan khusyu’.

Ketika lisannya membaca bacaan sholat, hendaknya hati mengikuti dan merasakan makna dari setiap yang diucapkan. Akan ada bacaan tentang kebesaran Allah, tentang janji Allah, tentang kematian, tentang hari kiamat, tentang surga dan neraka, dan berbagai hal lainnya sesuai dengan bacaan Alqur’an dalam sholat kita.

Yang tidak kalah pentingnya, setiap bacaan sholat penuh dengan do’a. Dengan memahami makna yang kita baca, permohonan itu serasa dating betul-betul dari hati terdalam.

Dengan demikian, cahaya iman akan muncul dalam hati mereka yang khusyu’ dalam sholatnya. Ia mengagungkan Allah. Ia tidak mencari pujian dari manusia karena segala puji hanya milik Allah. Ia tidak takut miskin karena Allah yang maha Rahman dan Rahim. Demikian juga tempat ia menyembah dan memohon pertolongan hanyalah Allah.

Dengan segala daya upayanya maka ia akan menjaga keistiqomahan di atas ketaatan, agar tidak seperti mereka yang dimurkai dan mereka yang tersesat.

Ketika mengucapkan bacaan I’tidal dalam sholatnya, maka ia tidak akan berani menggunakan lisannya untuk menyampaikan hal yang tidak bermanfaat karena ia mengakui dalam sholatnya bahwa Allah maha mendengar.

Hal ini berlangsung dalam setiap ucapan sholatnya. Apalagi ketika membaca ayat Allah. Setiap bacaan Alqur’an betul-betul merasuk dalam hatinya. Ia merasakan ayat itu seakan surat dari sang kekasih yang menghadirkan rindu luar biasa. Ayat Alqur’an begitu terasa keagungannya. Allah ta’ala berfirman,

لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعاً مُّتَصَدِّعاً مِّنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

Jika Kami turunkan Al-qur’an ini kepada gunung, niscaya engkau akan melihat ia hancur berkeping karena takut pada Allah. Yang demikian itu adalah perumpamaan yang Kami berikan kepada manusia agar mereka berfikir (Q.S.Al Hasyr: 21)

Dan Allah ta’ala menyampaikan bahwa tidak ada yang sulit dalam merasakan keagungan Al-Qur’an dalam tadaburnya kecuali karena hati yang sudah lalai. Allah ta’ala berfirman,

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Apakah mereka tidak mentadaburi Alqur’an atau hati mereka yang sudah terkunci (Q.S.Muhammad: 24)

Mudah-mudahan kita semua termasuk di antara orang yang bisa merasakan keagungan ayat Allah, terutama dalam sholat kita, yang akan menghadirkan rasa khusyu’. Aamiin.

 

IIUM, 29 November 2018

Akhukum Fillah, Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response