Tiga Jenis Manusia Berdasarkan Ilmu dan Amal

Dalam kitab Al Mulakhos Fikhiyah, SYaikh Sholeh Fauzan bin Abdil Fauzan menjelaskan bahwa ada tiga jenis manusia berdasarkan ilmu dan amalnya. Allah ta’ala berfirman,

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah engkau berikan nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dibenci, bukan pula mereka orang-orang yang tersesat (Q.S. Al Fatihah: 6-7)

Berdasarkan ayat tersebut, maka terlihat bahwa ketiga kelompok tersebut adalah,

Pertama, mereka yang terkumpul padanya ilmu yang bermanfaat dan amal sholeh. Kelompok ini adalah mereka yang telah mendapatkan petunjuk dari Allah ta’ala bersama orang-orang yang telah diberikan nikmat dari para nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada’ dan orang-orang sholeh. Merekalah kelompok manusia terbaik.

Kedua, merupakan kelompok yang Allah telah berikan pada mereka ilmu, tetapi mereka tidak beramal dengan ilmu mereka. Maka kelompok ini termasuk di antara orang-orang yang dibenci oleh Allah ta’ala.

Ketiga, mereka orang-orang yang beramal tanpa ilmu. Maka kelompok ini termasuk di antara orang-orang yang terseesat.

Oleh karena itu, kita semua perlu belajar untuk menjadi kelompok pertama yang Allah ta’ala ridho’i. Jangan sampai menjadi orang berilmu yang tidak mengamalkan ilmunya, atau menjadi orang yang berilmu tanpa amal.

Seorang mulsim perlu istiqomah belajar hal-hal mendasar dalam masalah agama ini agar ia tidak jatuh kepada hal-hal yang merusak tauhidnya. Kemudian setelah itu, mulai ia belajar tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan kesehariannya dari ibadah, akhlak dan muamalah.

Syaikh Fauzan menyatakan dalam kitabnya bahwa termasuk hal utama yang perlu kita pelajari adalah semua hal yang bersumber dari Alquran dan Sunnah. Selain itu, seorang muslim mulai perlu belajar tafsir dan syarah dari para ulama untuk memahami makna dari kedua sumber islam tadi.

Kemudian seorang muslim juga perlu belajar fikih dan Bahasa arab untuk memahami agama ini secara lebih sempurna. Utamanya adalah berkaitan dengan masalah sholat, puasa, haji, zakat, dan hal-hal yang menegakkan agama kita lainnya.

Tidak lupa seorang muslim juga perlu belajar tentang masalah mu’amalah yang bisa menampilkan dirinya sebagai sosok yang mempunyai hubungan baik dengan sesama karena agama ini sebenarnya adalah agama akhlak.

Dengannya maka ia akan paham mana perkara halal dan haram. Ia wajib hanya mencari yang haram dari rezki, makanan, pakaian dan seterusnya. Demikian juga pada perkara yang haram maka ia harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhkan diri darinya.

Untuk membuat semakin paham dengan agama ini, ia pun akan hanya membaca ilmu yang bermanfaat saja, bergaul dengan para ulama, supaya mereka mudah bertanya terhadap perkara-perkara yang tidak mereka kehetahui tentang perkara agama ini.

Dengan cara seperti ini, insyaAllah ia akan termasuk di antara orang-orang yang Allah ta’ala masukkan ke dalam kelompok pertama yang berilmu dan beramal dengan ilmu bermanfat dari mereka. Semoga kita semua dimudahkan untuk masuk ke dalam golongan ini. Aamin.

 

Malang, 11 Oktober 2016

Akhukum Fillah, Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response