Memperbarui Iman

Sungguh manusia tidak akan pernah lepas dari godaan setan. Ia akan menyelinap ke dalam hati manusia menggoda dengan segala keadaannya. Dan tidak akan ada yang bisa selamat selain mereka yang mendapatkan perlindungan dari Allah. Sungguh, akan terasa begitu berat, termasuk oleh mereka yang dianggap taat beragama sekali pun.

Menghadapi keadaan seperti ini, seharusnya seorang muslim dapat bersikap tegas dan menutup peluang tersebut serapat – rapatnya. Sangat banyak kemaksiatan yang terbuka dalam kehidupan kita dimana pun berada. Tidak juga aman mereka yang berada di rumah, misalnya dengan bacaan yang tidak mendidik, tayangan televisi yang jelek, atau bahkan syahwat mereka lainnya yang tidak bisa dikendalikan.

Sungguh zaman ini begitu berat dihadapi oleh mereka yang tidak senantiasa memperbarui iman dan menggantungkan harapan hanya kepada Allah. Kesadaran total bahwa apapun yang dilakukan hanya untuk mendapatkan keridhoan Allah. Dan ini adalah perjuangan keras yang akan dapat mengukur kebenaran iman seseorang.

Sungguh, engkau harus berhati – hati dan sigap menanggapi segala bentuk yang dapat menjerumuskan diri kearah yang tidak baik. Melakukan pencegahan jauh lebih baik. Kendalikan pikiran dan perasaan. Jaga pandangan karena sesungguhnya akibat yang akan engkau rasakan setelah itu jauh akan lebih menyakitkan. Ini baru dinilai dari perasaan dalam dirimu saja.

Belum kemudian berbicara persoalan lain seperti pengaruh fisik, lebih – lebih tingkat kedekatanmu dengan Allah. Adalah mustahil bagi mereka yang membiasakan diri berada dalam kemaksiatan untuk dapat mendekatkan diri sepenuh keikhlasan dihadapan Allah.

Sulit bagi mereka untuk sholat ke masjid. Demikian juga untuk menunaikan sholat malam, membaca Alquran dan amalan – amalan ibadah lainnya. Kalaupun terlihat ia masih sebagai orang yang taat dengan amalan – amalan tersebut, sesungguhnya hatinya tanpa ruh. Apa yang ia lakukan tidak lebih dari sekedar gerak fisik belaka.

Oleh karena itu, siapapun mereka yang menganggap atau pun merasa diri sebagai orang beriman. Jangan pernah merasa sebagai orang yang selamat dan dekat dengan Allah. Beribadahlah dengan penuh ketakutan dan pengharapan. Engkau dalam bayangan yang senantiasa menggoda. Dan terlalu banyak orang yang jatuh.

Mari sahabat, kita merenungi kembali keadaan diri. Adakah kita sudah berislam dengan ilmu dan sepenuh keikhlasan hanya mengharapkan ridho Allah. Ada kesyukuran karena kita telah dipersatukan dalam ikatan Islam.

Terbuka peluang untuk menjadi lebih baik. Belajar mendengarkan suara hati dan menghindari sekecil apapun kemaksiatan. Tidak sebatas pengetahuan, tetapi dengan penghayatan mendalam. Terasa dalam jiwa akan kehadiran dan pengawasan Allah terhadap setiap gerak amal kita. InsyaAllah kita dipertemukan dalam naungan dan cinta Allah. (Yogyakarta, 18 Januari 2006)

Leave a Response