Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah

Banyak orang yang mempunyai masa lalu kelam, kemudian berputus asa dari rahmat Allah. Ada yang mengakhiri hidupnya dengan cara menggenaskan, dan ada pula yang kepalang terperosok kepada kemaksiatan enggan untuk bertaubat kepada Allah.

Hal ini seharusnya tidak terjadi dalam hidup seorang muslim yang mempunyai Rabb yang maha penyayang.  Bertaubat dan mengiringi semua kegelapan di masa lalu dengan memaksimalkan amal kebaikan merupakan solusi paling tepat untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah subhanahu wata’ala berfirman,

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ‏

Katakanlah wahai hamba-Ku yang telah melampaui batas atas diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. (Q.S Az-Zumar:53)

Demikian besar kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. Jika kita bersungguh-sungguh untuk bertaubat kepada Allah, sebelum ajal datang menjemput atau nafas di kerongkongan, maka insyaAllah atas rahmat-Nya, Allah pun akan mengampuni dosa-dosa kita.

Diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Umar radiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

إن التوبة تقبل ما لم يغرغر

Sesungguhnya taubat diterima selama nafas belum di tenggorokan (HR. Ahmad)

Dan memang tidak ada pilihan dalam hidup ini kecuali untuk mentaati Allah dan segera bertaubat bagi mereka yang menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Jika pun masa lalu yang kelam, atau miskinnya pemahaman tentang agama ini tidak segera dicarikan solusinya, maka hidup kita akan terperangkap dengan penjara dunia.

Begitu banyak mereka yang awalnya sudah mendapatkan hidayah, kemudian tidak bersungguh-sungguh meniti jalan tersebut dengan membekali ilmu dan melakukan segala upaya untuk menguatkan keistiqomahannya di jalan ketaatan. Pada akhirnya, penyesalan pun akan datang. Badannya di makan usia, kesibukan dunia tidak pernah habis, sementara dirinya tetap tidak paham dengan ajaran islam yang mulia ini, dan kehidupan pun terasa hampa tanpa menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Orang-orang ini biasanya dengan mudah futur meniti jalan kebenaran. Bahkan mereka yang selama ini begitu bersemangat untuk berislam setelah waktu berlalu seringkali kehilangan bekas ‘kesholihannya’. Lebih celaka jika ia menjadi murtad. Orang-orang seperti ini digambarkan oleh Allah dalam firman-Nya,

‏وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُوْلَـئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Barang siapa yang murtad dari agamanya (Islam) dan ia menjadi kafir, maka mereka itu dihapuskan segala amalannya di dunia dan akhirat, dan mereka akan menjadi penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Q.S. Al Baqarah 217)

Oleh karena itu, wahai saudaraku semua, marilah kita segera bertaubat dari segala kejelekan di masa lalu kita. Kita sesali semua kekhilafan dan kesalahan yang pernah dilakukan, kemudian berusia mengisi setiap detik dari sisa umur kita untuk ketaatan dan kebaikan. Jangan sampai terlambat, karena ketika kematian datang, maka Allah tidak akan lagi mengampuni dosa kita, seperti halnya Fir’aun yang ingin bertaubat setelah ditenggelamkan di laut merah. Allah ta’ala berfirman,

‏وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الآنَ

Maka tidak ada taubat bagi mereka yang berbuat kejelekan sampai datang kepada mereka kematian, ia berkata, aku bertaubat sekarang. (Q.S. Annisa: 18)

Semoga kita dapat merasakan besarnya kasih sayang Allah kepada kita, sehingga mampu untuk segera bertaubat dari semua kejelekan masa lalu sebelum terlambat. Aamiin.

—-

Delhi, 24 Juni 2012

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response