Bagaimana Engkau Jatuh Hati

Cinta adalah hal aneh di luar kuasa manusia. Ada banyak hal yang tidak dapat diserap sebatas logika saja. Mereka yang jatuh cinta akan mengalami banyak hal aneh menurut orang normal. Tetapi hal ini sulit dihindari karena merupakan kejadian manusiawi yang semua orang pernah merasakannya.

Ketika jatuh cinta seseorang biasanya akan melakukan sesuatu dengan dipengaruhi perasaannya semata. Ia seakan hilang akal. Seorang yang terbiasa menggunakan pikiran rasional pun tidak tertutup kemungkinan mengalami hal serupa.

Ia menilai rendah terhadap perasaan. Seorang yang ditinggal kekasih hatinya menangis hingga menghabiskan banyak waktu dinilai tidak masuk akal. Masih banyak hal lain yang harus dilakukan. Dan cinta tidak dapat menjanjikan segalanya. Namun suatu ketika pengalaman tersebut menimpa dirinya tidak banyak yang dapat dilakukan.

Sekilas pikiran tersebut sangat mungkin dibenarkan banyak orang. Terlalu banyak waktu tidak produktif ketika seseorang memaknai rasa dengan pikiran yang tidak benar. Ia bisa jadi menghabiskan waktu hanya dengan memandangi diri di cermin, atau tidur dengan kemalasan. Ketika mengerjakan sesuatu pun misalnya belajar bagi mahasiswa tidak dapat berkonsentrasi karena otaknya telah dipenuhi oleh bayangan kekasih hati. Perasaan menguasai jiwa. Dan biasanya akan tampak sebagai orang lemah. Ia tidak mandiri. Ingin sekali mengungkapkan gejolak jiwa.

Mereka yang mempunyai konsep diri tahu bagaimana seharusnya menempatkan diri.Ia tidak akan menjadikan diri sebagai budak perasaaan, tetapi juga tidak munafik dengan membunuh perasaan. Ia berusaha menempatkan semua dalam posisi yang seharusnya. Cintanya sederhana saja. Kalau pun membenci hanya sebatas karakter.
“Cintailah orang yang engkau kasihi secara sederhana karena boleh jadi suatu saat ia akan menjadi orang yang paling engkau benci, dan bencilah seseorang itu secara sederhana pula karena boleh jadi suatu saat ia akan menjadi kekasihmu”

Makna ungkapan tersebut cukup mendalam. Sekali pun begitu besar gejolak jiwa ia tetap menjadikan diri mengalir sebagai sungai. Tenang dan tidak perlu diungkapkan. Waktu yang menentukan. Tidak mungkin baginya menyampaikan apa yang dialaminya tetapi mengundang fitnah. Ia tahu persis hal itu. Dan biasanya ia akan menghabiskan malam disepertiga yang terakhir untuk kebersamaan kepada Allah memohon ketentraman.

Ia adukan segala persoalan karena ia sadar bahwa Allah – lah sang penguasa, pemilik langit dan bumi. Tidak mungkin satu kejadian pun tanpa maksud. Ia yakin bahwa ketika Allah mengaruniakan rasa dalam hatinya, pasti ada makna tersimpan. Keyakinan yang sangat kuat. Atau jika ia telah mempunyai kesiapan, menikah adalah pilihan terbaik untuk menjaga diri.

Adapun dilain hal, cara yang dapat dilakukan untuk mencari jawaban rasa di hatinya dengan melihat apa yang menyebabkan ia jatuh hati kepada seseorang itu. Apakah karena kecantikannya, karena kekayaannya, karena kecerdasaannya, atau karena ketakwaannya. Dan pertanyaan ini harus dapat dijawab dengan jujur. Caranya dengan mendengarkan suara hati.

Yang paling baik dari semua alasan tadi adalah bahwa engkau mencintai seseorang itu karena Allah. Engkau tidak akan gelisah. Malah yang muncul adalah ketenangan. Engkau akan sangat sadar bahwa Allah akan memberikan yang terbaik sebagai pasangan hidupmu bagimana pun keadaan orangnya.

Terdapat kesungguhan untuk menerima ketentuan Allah. Bila ia orang yang kuat imannya maka berarti engkau disiapkan untuk dapat saling menguatkan, tetapi jika ia tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka inilah kesempatan untuk mempersembahkan yang terbaik kepada Allah. Begitu juga dengan alasan – alasan lainnya.

Apabila sudah bercabang niat di hati, maka bersiaplah untuk kehilangan ketenangan. Sungguh, perasaan akan menghancurkan diri. Terlalu banyak kejadian sepele yang akrab dalam hidup hingga membuat diri tersiksa. Gerangan apa yang membuat engkau jatuh hati meskipun tidak semuanya dapat dijelaskan secara rasional. Kendalian rasa. (Yogyakarta, 24 Januari 2005)

3 Comments

  1. “Yang paling baik dari semua alasan tadi adalah bahwa engkau mencintai seseorang itu karena Allah. Engkau tidak akan gelisah. Malah yang muncul adalah ketenangan. Engkau akan sangat sadar bahwa Allah akan memberikan yang terbaik sebagai pasangan hidupmu bagimana pun keadaan orangnya.
    Terdapat kesungguhan untuk menerima ketentuan Allah”

    Kata-kata di atas sangat memotivasi, karena ketika mencintai seseorang pasti berharap bisa menjadi belahan jiwa, menjadi bagian dari hidup dan diri orang yang dicintai. Sampai berdoa dengan segenap jiwa dan raga kepada Rabb-nya agar menjadi jodoh dunia akhirat baginya namun Alloh SWT ternyata memiliki rencana yang berbeda dan orang yang ia cintai tersebut menikah bukan dengan dirinya. Padahal ia telah memendam rasa selama bertahun-tahun kepada orang yang dicintainya dan semua doanya sia dan sirna. Finally, cinta tak harus memiliki memang benar dan cinta yang paling abadi dan hakiki hanya kepada Alloh SWT.
    Terimakasih atas semuanya, tangis, luka, duka, kecewa, senang, gembira, bahagia dan sikap-sikap yang tidak masuk akal dan logika karena rasa cinta kepadaMu

Leave a Response