Bagaimana Engkau Menjalani Hidup

Ada banyak orang yang tersungkur dalam hidup karena tidak tahu bagaimana kehidupan tersebut harus dijalani. Biasanya mereka adalah orang – orang yang tidak mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang dialaminya.

Ia hidup mengalir begitu saja tanpa melakukan usaha maksimal yang akan menggugah jiwa untuk melakukan yang terbaik. Apalagi hidup tersebut tidak dengan sepenuh keikhlasan untuk mengabdikan diri kepada  Allah.  Setiap apa yang dilakukan terasa hampa. Hari – hari yang berlalu pun terasa menyiksa hati.

Berbeda halnya dengan mereka yang tertanam kuat dalam jiwanya bahwa apapun yang dilakukannya, hanyalah untuk mengabdikan diri kepada Allah. Dengan cara itu, ia akan melakukan  usaha maksimal untuk selalu berbuat yang terbaik Tidak rela bila sedikit saja waktunya terbuang untuk hal – hal yang tidak penting. Penyesalan amat sangat dirasakan kalau saja hal itu terjadi.

Yang akan membantunya untuk memahami semua adalah ketajaman suara hati. Ketika melakukan suatu kesalahan, ketenangan akan  hilang dalam hidupnya.

Ia adalah orang yang suci dengan membiasakan diri berbisik di keheningann. Ia-lah orang yang sangat keras usahanya untuk menjaga diri dari berbagai kesalahan yang akan mengotori hati. Yang ia lakukan adalah bagaimana jiwa dapat merasakan ketenangan yang amat sangat.

Rahasianya ternyata bahwa ia paham betul apa makna hidup dan kehidupan yang dijalani. Ia tidak ingin hidup yang sebentar ini menjadi sia- sia.  Begitu banyak orang yang ditelan bumi tanpa dapat memberikan nilai lebih yang dapat menjadi bahan pelajaran dalam menghidupkan jiwa manusia lainnya yang mati.

Padahal sungguh, dunia ini penuh dengan hikmah yang membuat mereka yang mampu merenunginya terkagum – kagum dan mungkin merasa tidak pantas lagi untuk melihatkan wajah ke atas. Ia merasakan keagungan yang amat sangat. Dan dengan itulah kemudian ia merasakan bahwa kehidupan ini telah memberikan kebahagiaan yang amat sangat.

Begitulah seharusnya seseorang menjalani hidup. Ia melakukan aktifitas dari perenungan yang membuktikan kepada hati agar dapat tunduk bahwa ia adalah makhluk yang lemah dengan segala hal yang tidak sepantasnya ia untuk menyombongkan dirinya, sedikitpun. Ia harus dengan keras memahami  hal itu.

Yang terpikir bahwa kehidupan ini harus mampu mengantarkannya kepada keselamatan dunia dan akhirat. Ia berfikir dan berkeinginan kuat bagaimana caranya agar hidup yang ia jalani tidak sia – sia.

Ia ingin menikmati keindahan, ketenangan, keamanan, ketentraman dan segala hal yang membuat dirinya bahagia. Hanya itu. Tidak persoalan bagaimana keadaan ekonomi, keadaan sosial nantinya. InsyaAllah Allah akan memberikan pertolongan selama ia istiqomah di jalan kebenaran.

Jika dengan menjadi orang kaya akan menjadikan dirinya sebagai orang bahagia, maka ia akan berusaha dengan keras untuk melakukan semua itu. Kalau saja dengan banyak memberikan kemanfaatan akan membuat ia menjadi merasakan kepuasan yang tiada terkira maka ia pun akan bersegera untuk memberikan yang terbaik.

Begitulah hidupnya yang selalu dipenuhi oleh semangat yang membuatnya terus hidup. Ia-lah pejuang yang mengerti hidup yang sesungguhnya. Dan memang begitulah ia menjalaninya.

Apapun yang terjadi menjadi hal terbaik yang ia rasa. Karena ia percaya bahwa Allah pasti telah memberikan yang terbaik. Ia selalu berusaha memahaminya dari ayat- ayat Allah yang selalu ia baca.

Namun memang harus diakui bahwa mencapai keadaan ini bukanlah suatu hal yang mudah. Dibutuhkan perjuangan keras untuk dapat merasakan bagaimana indahnya kehidupan dalam naungan kasih Allah.

Semua orang menginginkan hal itu. Akan tetapi tidak sedikit yang terjatuh meskipun telah dapat membedakan antara yang benar dengan yang salah. Karena hidayah hanya ditangan Allah.

Allah memberikan petunjuk bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Tidak melihat apakah seseorang itu sebagai orang yang terhina atau tidak dalam pandangan manusia. Semuanya bisa terjadi.

Yang penting bagi kita adalah bagaimana melakukan yang terbaik dalam memperjuangkan kebenaran, atas landasan niat yang benar karena Allah. InsyaAllah hidup ini akan bahagia dunia dan akhirat.

Yogyakarta, 24 Januari 2005

Leave a Response