Adab Pergaulan Lawan Jenis Dalam Islam

Sungguh kita hidup di suatu zaman yang sulit untuk menghindari pergaulan dengan lawan jenis. Di berbagai bidang kehidupan atau pekerjaan, interaksi antara laki-laki dengan wanita pun tidak bisa dihindarkan.

Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa kita bersikap bebas tanpa aturan. Kita hendaknya senantiasa berusaha untuk mengikuti beberapa adab pergaulan yang dituntunkan oleh Islam. Dengan cara ini insyaAllah kita akan mendapatkan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pernah mewanti-wanti bahwa wanita akan menjadi fitnah yang besar bagi kaum laki-laki, sebagaimana dalam sabda beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam,

ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء

Tidak tertinggal setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki kecuali wanita (HR. Bukhari)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abi Sa’id, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فينظر ما تعملون فاتقوا الدنيا، واتقوا النساء، فإن أول فتنة بني إسرائيل كانت من النساء

Maka perhatikanlah apa yang kalian lakukan, dan hati-hatilah dengan dunia, hati-hati dengan wanita. Sesungguhnya, fitnah pertama bagi bani Israil adalah wanita (HR Muslim)

Karena wanita, bangsa Israel yang dikenal sebagai kaum yang cerdas dan orang-orang pilihan pun mengalami kehancuran.

Oleh karena itu, Islam mengatur bagaimana adab pergaulan antara laki-laki dan wanita, di antaranya sebagaimana berikut:

Pertama, jangan bersentuhan.

Jangankah sampai jatuh pada perzinahan, Islam bahkan melarang seorang muslim untuk bersentuhan dengan seorang wanita. Dan nyatanya hal ini merupakan suatu perkara yang berat di zaman kita sekarang ini karena bersalaman antara laki-laki dengan wanita misalnya sudah menjadi hal biasa.

Padahal, Aisyah radiyallahu ‘anhu pernah menceritakan bahwa,

كان رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يبايع النساء بالكلام بهذه الآية: (عَلى أن لا يُشرِكن بِاللهِ شَيئاً) وما مست يد رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يد امرأة قط إلا امرأة يملكها

Dulu Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dibai’ah oleh wanita dengan ucapan ayat, (mereka tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu apapun), dan tidaklah mereka menyentuh tangan Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam, kecuali mereka yang menjadi budaknya.(HR Bukhari)

Bahkan dari Ma’qul bin Yasaar diceritakan bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

لأن يطعن في رأس رجل بمخيط من حديد خير له من أن تمسه امرأة لا تحل له

Dan kepada seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya (HR. Muslim)

Keterangan di atas menggambarkan bagaimana seriusnya urusan persentuhan kulit antara laki-laki dengan wanita. Seakan ada sambungan listrik yang membuat mereka bergetar dan bisa saling tarik menarik.

Hati dan perasaan mereka pun bisa menjadi terhubung dan syaithon pun akan menghiasinya sebagai sesuatu yang indah. Pada akhirnya, persentuhan ini pun akan bisa menyebabkan mereka jatuh pada kemaksiatan lainnya.

Kedua, jangan berduaan.

Dari Uqbah bin Aamir, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إياكم والدخول على النساء . قال رجل: أفرأيت الحمو؟ قال: الحمو الموت

Hati-hatilah kalian berduaan dengan wanita, berkata seseorang, bagaimana dengan ipar? Rasullah menjawab, ipar adalah kematian (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadits ini terlihat bahwa berduaan dengan yang masih dianggap keluarga saja jika bukan mahramnya maka merupakan sesuatu yang sangat berbahaya. Apalagi berduaan dengan laki-laki atau wanita asing.

Hal inilah mengapa Rasullah shollallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan bahwa jika pun ada urusan dengan yang wanita atau laki-laki asing, maka sang wanita hendaknya disertai dengan mahramnya. Beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يخلون رجل بامرأة إلا ومعها ذو محرم) فقال رجل يا رسول الله: إن امرأتي خرجت حاجة، وإني اكتتبت في غزوة كذا وكذا. قال: (فانقلب فحج مع امرأتك)

Tidak boleh seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita kecuali mahram bersamanya. Maka berkata seseorang, wahai Rasulullah, sesungguhnya istriku akan pergi haji, sementara aku akan pergi berperanga, begini dan begini. Maka Rasulullah mengatakan, kembalilah dan berhajilah bersama istrimu (HR Bukhari Muslim).

Sungguh bagi mereka laki-laki dan wanita yang berkhalwat tanpa disertai dengan mahramnya, maka syaithon pun akan membersamai mereka dan menggerakan tubuh mereka untuk melakukan kemaksiatan.

Syaithon akan begitu pandai membisikkan tipu dayanya kepada manusia. Pada awalnya mungkin beralasan bahwa hal ini untuk suatu kemanfaatan, dan toh mereka pun juga hanya melakukan pembicaraan biasa.

Namun sejarah telah membuktikan bahwa betapa banyak orang yang sudah tergelincir karena perkara ini. Bahkan pernah ada seorang rahib yang telah puluhan tahun beribadah pun akhirnya meninggal dalam keadaan kafir karena wanita.

Awalnya ia hanya mengajak sang wanita untuk berbicara, kemudian syaithon membisikan agar berbicara di ruangan tertutup. Akhirnya terjadilah perzinahan yang membuat wanita tadi hamil dan melahirkan seorang bayi. Karena takut malu, akhirnya sang bayi dan wanita pun dibunuhnya.

Ketiga, menundukkan pandangan.

Pandangan juga merupakan salah satu anak panah iblis yang ketika sudah dilepas ke tempat-tempat yang diharamkan oleh Allah ta’ala akan melukai bahkan membunuh hatinya.

Mereka yang tidak menjaga pandangannya, maka seakan ada yang menusuk dalam dadanya. Ketika luka itu terasa mengangah maka akan hilang pula ketenangan dalam jiwanya.

Pemandangan haram yang ia lihat pun akan senantiasa terbayang dalam pikiran, bahkan bisa masuk ke dalam hatinya.

Karenanya Allah ta’ala berfirman,

قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم ذلك أزكى لهم إن الله خبير بما يصنعون

Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maka mengetahui apa yang mereka lakukan. (Q.S. Annur: 30)

Menundukkan pandangan merupakan upaya pencegahan yang bisa menyelamatkan, termasuk dari gejolak syahwat yang memuncak. Adapun mereka yang mengumbar pandangannya, maka kemaluannya pun akan sulit terjaga.

Jarir radiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa aku pernah bertanya kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang melihat sesuatu yang haram, maka beliau memintaku untuk menghentikannya.

Dari Ali bin Abi Tholib radiyallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

لا تتبع النظرة النظرة، فإنما لك الأولى وليست لك الآخرة

Janganlah engkau mengikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya. Bagimu pandangan yang pertama, dan bukan yang berikutnya. (HR. Abu Daud)

Dengan menjaga beberapa adab dalam pergaulan antara laki-laki dan wanita sebagaimana di atas, insyaAllah tata masyarakat yang Islami akan bisa diwujudkan, dan kita pun terhindar dari salah satu fitnah yang telah banyak menyesatkan manusia. Semoga Allah ta’ala memberikan kekuatan kepada kita. Aamin.

Trento, Italia, 28 Januari 2015
Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response