Cinta Sejati??

Cinta harus dimaknai dengan benar. Terlalu banyak penyalahgunaan atas nama cinta. Wanita – wanita hancur dan laki-laki hina. Cinta tidak lagi dimaknai sebagai kemurnian suara hati. Hanya penampakan bahwa ia mencintai seseorang.

Cinta menjadi awal kebinasaan. Siapa yang siap merasakan cinta berarti diperbolehkan melakukan hal terlarang. Kebohongan mewarnai. Celaka.

Sesungguhnya cinta tidak demikian. Ia adalah anugerah yang tidak seorang pun dapat mengundang dan berpaling. Cinta datang karena memang harus jatuh cinta. Cinta yang tidak lagi melihat sebab, tetapi lebih kepada kemurnian pekerjaan hati.

“ jika cintamu masih dikarenakan pandangan mata
maka ketahuilah bahwa itu bukan cinta sejati
karena cinta sejati tidak pernah dibatasi,
tidak pernah peduli pada apa dan siapa

cinta sejati tidak berpamrih, tidak berharap,
tidak bersyarat,
kecuali bisa mendekatkan diri pada Rabb

cinta sejati berarti mencintai karena harus mencintai
bukan karena sesuatu, lalu mencintai.
cinta sejati adalah anugerah Ilahi
(Anonim)

Adalah kebohongan cinta yang banyak digambarkan selama ini. Hanya suara mulut dan pemuas nafsu. Jauh dari cinta suci. Buktinya mereka tidak dapat bersabar menahan rasa.

Perasaan cinta membuat seseorang lebih dewasa. Ia sabar, bermain rasa, tetapi tetap dengan rasionalitas. Penerimaan terhadap resiko apapun. Mencintai tidak untuk dicintai. Dan semua memerlukan bukti.

Dalam hal ini menjadi hal penting untuk mempertanyakan kembali alasan perasaan cinta. Rasionalitas tetap berjalan, rasa adalah anugerah. Alasan kebaikan harus diutamakan terutama keindahan akhlak.

Tetapi perasaan cinta tidak dapat dipaksakan. Ketika kecemasan yang muncul sangat besar kemungkinan emosi yang bermain. Cinta suci membuat diri lebih tenang dan dewasa.

Jangan tertipu penampilan. Cinta dizaman ini banyak yang dipaksakan. Diperlukan kewaspadaan. Kemunafikan merajalela. Banyak orang yang bicara tentang kebaikan, tetapi mereka justru orang yang menghancurkan kebenaran itu sendiri.(Yogyakarta, Mei 2005)

Leave a Response